Sosok Pemimpin Kota Bogor
Dapat Dukungan Madina Menjadi Cawalkot, Pasangan Bima Dedie Diminta Jadi Bapak Angkat
Prosesi deklarasi pun berlangsung unik dan penuh dengan kesenian khas Kota Melayu Deli itu
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR - Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor, Bima Arya – Dedie Rachim optimistis menatap pencoblosan 27 Juni 2018 mendatang.
Hal itu dikarenankan banyaknya dukungan yang terus datang kepada Calon Pasangan no urut 3.
Dukungan terbaru datang dari Forum Hikmah Mandailing Natal (Madina). Forum ini merupakan wadah bagi warga Sumatera Utara yang tinggal di Kota Bogor.
Prosesi deklarasi pun berlangsung unik dan penuh dengan kesenian khas Kota Melayu Deli itu, mulai dari Gordang Sambilan hingga penyematan kain ulos.
Ketua Umum Hikmah Madina Rahmat Rangkuti menyatakan, bulatnya dukungan warga Batak terhadap pasangan Bima-Dedie karena keduanya merupakan sosok agamis, bersih dan melayani sehingga harus melanjutkan perjuangan di Kota Bogor.
“Pasangan yang ideal dan visioner. Kami yakin di bawah kepemimpinan Bima-Dedie bisa amanah, bersih dan jujur. Kami sangat mendambakan sosok seperti itu sehingga Bima-Dedie harus melanjutkan perjuangan ke depan untuk Kota Bogor. Horas!,” ungkap Rahmat, diamini ribuan anggotanya dari berbagai marga.
Mengenai penyematan ulos dan sambutan kesenian, Rahmat menjelaskan bahwa prosesi itu merupakan hal yang sangat sakral. “Penyematan kain ulos buat kami sangat berarti, ini bagian dari restu dan doa kami, itu hanya orang tertentu yang sudah kami anggap sebagai pimpinan kami, keberadaan Hikmah Madina di Kota Bogor sudah memiliki sekitar 17 ribu anggota. Kami berikrar akan mendukung penuh Bima-Dedie dan semoga bisa menjadi bapak angkat kami,” jelasnya.
Mendapatkan dukungan dari Hikmah Madina, Bima Arya menyambutnya dengan penuh optimisme.
“Setiap hari Alhamdulillah dukungan warga dari berbagai kalangan terus bertambah. Tetapi hari ini, hari yang membanggakan karena energi kami untuk berkhidmat bagi Kota Bogor ditambah lagi dari dukungan Hikmah Madina,” katanya.
“Saya tidak asing dengan Sumatera Utara. Pernah satu tahun tinggal di Sumut ketika SMP kelas 1, Saya sangat terkesan dengan Kampung Keling di sana. Sebetulnya orang Bogor dan Sumut itu beda tipis, mirip karakternya. Tampilannya keras, tapi hatinya lembut dan baik hati. Saya kira Bogor itu Kota untuk semua, kota untuk keluarga, di mana semua elemen Insya Allah bangga menjadi warga Kota Bogor,” tambahnya.
Bima menyatakan, dirinya dengan Dedie Rachim bertambah percaya diri Insya Allah pada 27 Juni 2018 akan sama-sama melanjutkan ikhtiar untuk menuntaskan proses pembangunan di Kota Bogor.
“Mimpi kita sama. Tinggal di Kota yang nyaman untuk semua, tanpa memandang perbadaan apapun, Suku, Agama, Ras dan Antar-golongan.
Tidak ada perbedaan, bahasa kita adalah bahasa kebersamaan. Bersama dalam keberagaman itulah filosifi Kota Bogor. Insya Allah kita jaga kebersamaan ini semua karena cinta. Dengan cinta kita jaga kota kita. Saya melihat wajah-wajah penuh cinta di sini,” ungkapnya.
Senada, Dedie mengungkapkan dukungan ini merupakan energi luar biasa. Dalam proses Pilkada yang tinggal sekitar 40 harian lagi itu bahwa kemenangan nomor 3 bukan sekedar kemenangan Bima-Dedie melainkan kemenangan warga Kota Bogor nantinya.