Mengintip Isi Ruangan Di Kantor Gojek, Ini Syarat Penting Agar Diterima Menjadi Karyawan
Betapa tidak, dalam tayangan Mata Najwa bertajuk Republik Digital, tim menyempatkan untuk mengintip isi di kantor Gojek.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Isi dalam kantor penyedia jasa trabnsportasi, Gojek sempat membuat Najwa Shihab terkagum.
Betapa tidak, dalam tayangan Mata Najwa bertajuk Republik Digital, tim menyempatkan untuk mengintip isi di kantor Gojek.
Tampak di video ada banyak ruang menarik, tak seperti kantor pada umumnya.
Mulai dari ruang makan, bermain, tidur, hingga ruang bioskop tersedia di kantor Gojek.
"seru banget, itu kantor tapi kaya ruang main, ada banyak mainan, ada banyak ruang untuk rileks itu memang diciptakan agar ide-ide mengalir segar terus ?" tanya Najwa.
Nadiem Makarim, pendiri Gojek, bertutur bahwa desain ruangan dan seisinya memang sengaj diciptakan sedemikian nyaman.
"Iya karena kan Gojek tidak memiliki aset apa-apa, Gojek tidak punya kendaraan, pabrik, atau produk fisik, satu-satunya yang kita punya adalah manusia. jadi untuk kita semua investasi kita harus untuk bikin employee gojek sehappy mungkin seexcited mungkin," jelasnya di samping putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Baca: Komentar Begini di Pernikahan Pangeran Harry, Raisa Samakan Riasan Makeupnya dengan Meghan Markle?
Gibran juga sempat disinggung oleh Najwa soal memiliki kantor seperti Gojek.
"saya sih lebih ke dapur sih,"kata Gibran.
Mba Nana, sapaan akrab Najwa Shihab melanjutkan pada Nadiem, sebenarnya bila memang aset yang dimilik Gojek hanya manusia, lantas tipikal seperti apa yang dicari.
Nadiem menjelaskan bahwa Gojek tak begitu melirik pekerja berdasarkan nilai atau almamater saja.
Gojek lebih mempertimbangkan penerimaan karyawan berdasarkan dari perilakunya.
Baca: Mahasiswi Jadi Korban Amukan Tronton Di Bumiayu Brebes, Kenangan Sahabatnya Mengharukan
Baca: Cerita Tukang Siomay Selamat Dari Maut Di Bumiayu Brebes, Kengerian Kecelakaan Terekam CCTV
"sebenarnya proses rekuitmen sedikit berbeda, kami tidak hanya melihat sekadar ip atau lulusan dari mana. lebih ke perliaku, jadi itu orang satu adalah its not about you, ini bukan mengenai lo. jadi orang yang kepengin mengejar karirnya dan make mone dan lain kami tidak tertarik," jelas Nadiem.
"kami lebih tertarik pada orang yang kepengen melakukan sesuatu lebih besar untuk dampak masyarakat yang banyak. ini orang kepengen menciptakan suatu dampak dan bukan cuma mikirin dirinya. kedua, cara pemikiran dia harus kolaboratif, karena tidak ada satu hal pun di Gojek yang bisa melalui tim," lanjuutnya.
Baca: 5 Hal yang Dilakukan Mantu Hatta Rajasa Sebelum Wafat, Paman Ungkap Fakta Di Awal Pernikahan
Menurut Nadiem dari banyak karyawan yang keluar dari perusahaannya, kebanyak karena tidak bisa bekerja secara kolaboratif.
"biasanya karena suah berkolaborasi, bukan dia gak pinter, tapi dia ga bisa klop berkerja sama dengan orang lain. itu di dalam gojek lama-lama pasti keluar," katanya.