62 Warga Bogor Keracunan Keong Sawah, Dinkes Periksa Sample Tutut dan Air

Rubeah menjelaskan, bahwa tutut atau keong merupakan makanan yang memiliki protein yang tinggi.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Warga mendapat perawatan usai keracunan saat makan tutut, alias keong sawah, Sabtu (26/5/2018). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeah mengatakan bahwa peristiwa keracunan tutut atau keong sawah di Kota Bogir merupakan kejadian luar biasa (Klb).

Rubeah menyebutkan bahwa ada 62 orang warga Kampung Sawah yang mengalami keracunan tutut.

"Iya keracunan warga RW 7, dari  RT 1 - RT 5, mudah-mudahan tidak bertambah, karena tadi pagi masih bertambah, kita sudah melayani semaksimal mungkin kita tangani kalau  bisa ditangani di puskemas dirawat di puskesmas, kalah perlu rujukan kita rujuk," katanya saat mengunjungi pasien korban ke racunanan di RSUD Kota Bogor, Sabtu (26/5/2018).

Untuk mengetahui indikasi dan dugaan penyebab keracunan, Dinkes Kota Bogor pun mengambil beberapa sample.

Baca: Puluhan Warga Bogor Utara Keracunan Tutut Usai Berbuka Puasa

Nantinya sample tersebut akan diuji lab untuk mengetahuk penyebab keracunan masal di Kampung Sawah.

"Dugaan sementara kita masih mencari tau, tim lagi turun ke lapangan, tim sedang mengambil sample-sample, Bab, keong di rumah penjual, sample air, karena kita juga tidak bisa mengabaikan kandungan air bersihnya," katanya.

Rubeah menjelaskan, bahwa tutut atau keong merupakan makanan yang memiliki protein yang tinggi.

"Tutut itu makanan yang mengandung protein yang tinggi, jadi setelah diolah tidak boleh dikonsumsi lebih dari enam jam, kalau lebih dari enam jam itu sudah beracun," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved