Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Krisis Air Bersih

PDAM Tirta Pakua Kota Bogor Kumat Lagi, Warga Bubulak Sampai 'Cebok' Pakai Air Dispenser

kasus bulan lalu di mana air tak mengalir sampai seminggu lebih namun tagihan yang wajib dibayar sama seperti bulan sebelumnya.

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
warga Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor terpaksa mengambil air di penampungan menggunakan galon air minum 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Krisis air bersih kembali melanda kawasan Gang Walet, RT 3/4, Bubulak, Bogor Barat pada Jumat (1/6/2018).

Air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor sudah dua hari tak mengalir ke rumah pelanggan.

"Baru adem nih setelah waktu itu mati sampai seminggu lebih, sekarang kumat lagi, saya cebokin anak sampai pakai air dispenser," kata Woro Indrati (29).

Di wilayah tersebut memang ada penampungan air milik PDAM Tirta Pakuan.

"Saya bayar tiap bulan bukan buat ngambilin air dari penampungan," tegasnya dengan nada tinggi.

Menurut ibu satu anak ini, masalah krisis air bersih di rumahnya sudah menjadi langganan.

Kata Woro, hampir setiap bulan selalu saja ada momentum air tak mengalir.

"kalau gak bisa ngelayanin pelanggan mending dibubarin saja," ujarnya berang.

Betapa tidak, Woro mencontohkan kasus bulan lalu di mana air tak mengalir sampai seminggu lebih namun tagihan yang wajib dibayar sama seperti bulan sebelumnya.

"Uangnya aja diambilin, airnya gak dikasihin. Kalau gini nyengsarain rakyat namanya," tukas Woro.

Humas PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Iman Safir menjelaskan bahwa tekanan air ke wilayah Bubulak lemah karena kawasan tersebut merupakan dataran tinggi.

Maka itu, PDAM Tirta Pakuan berencana menerapkan wacana untuk memasang pompa tambahan (inline booster).

" supaya tekanan naik," jelas Iman saat dihubungi lewat WhatsApp oleh TribunnewsBogor.com, Jumat (1/6/2018).

Solusi tersebut menurut Iman, baru akan direncanakan.

Padahal kebutuhan air, tak hanya di wilayah Bubulak tapi di tempat lain merupakan kebutuhan mendesak.

Terlebih di Bubulak sendiri sudah dua hari tak mengalir.

"Tadinya mau ganti diameter pipa, tapi biaya investasinya tinggi dan berpotensi ganggu lingkungan. Pompa inline booster diajuin di perubahan anggaran. Juni ini. Mudah-mudahanan secepatnya," papar Iman.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved