Ratusan Mahasiswa Non Muslim Ini Lindungi Teman-temannya yang Shalat Jumat di Tengah Kampus

Para mahasiswa non Muslim yang membuat pagar itu juga terlihat membawa kerta bertuliskan "We Are Just Praying".

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Twitter
Para mahasiswa non muslim membuat pagar melindungi mahasiswa muslim yang beribadah 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Para mahasiswa non Muslim di Universitas East Anglia, Norwich, Inggris melakukan aksi solidaritas kepada umat Muslim beberapa waktu lalu.

Para mahasiswa yang terdiri dari pria dan wanita itu membuat lingkaran pagar betis mengelilingi umat Muslim yang hendak shalat berjamaah.

Hal itu mereka lakukan bukan tanpa alasan, sebab mereka khawatir rekan-rekannya yang ingin melaksanakan ibadah itu akan dibubarkan oleh pihak keamanan kampus.

Tampak di beberapa foto yang dikirimkan netizen, para umat Muslim itu terlihat sedang berdoa bersama dan mendirikan shalat berjamaah di tengah kawasan kampus.

Hal itu juga dilakukan pertama kalinya untuk mereka, pasca adanya kebijakan kampus yang menutup tempat ibadah umat Muslim.

Peristiwa itu kemudian ramai diposting oleh para mahasiswa lainnya ke media sosial dan jadi perbincangan.

Para mahasiswa non Muslim yang membuat pagar itu juga terlihat membawa kerta bertuliskan "We Are Just Praying".

Seperti salah satunya foto yang diposting oleh akun Twitter Adam_Kennerley.

Ia pun menuliskan di caption bahwa dirinya mendukung para rekannya yang Muslim untuk mendapatkan kembali ruang ibadah mereka.

Rupanya aksi ini terjadi pada awal Ramadhan tahun 2017 lalu, yakni tanggal 19 Mei.

Dikutip dari HuffPost UK, mulai Senin, siswa Muslim harus menggunakan pusat multi agama di kampus dengan fasilitas yang dianggap tidak memadai oleh komite pengalaman siswa universitas sendiri dua tahun lalu.

Menurut universitas, mereka juga akan akan diberikan akses ke ruang doa lain, tetapi hanya terbuka di malam hari.

Mahasiswa Islam UEA Society mengatakan mereka terkejut oleh pengumuman itu.

Mengingat bahwa umat Muslim menjalankan ibadah shalat 5 kali sehari dari pagi hingga malam hari.

Petisi yang dimulai oleh kelompok mahasiswa itu juga telah ditandatangani oleh lebih dari 4.000 orang dalam waktu kurang dari dua hari.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved