Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Rangkul Mahasiswa, Relawan Mas Jokowi Ingin Bangun Bangsa Dengan Literasi

Buku yang sebentar lagi akan dilauncing itu merupakan bunga rampai dari kumpulan tulisan terbaik para mahasiswa di Indonesia.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Damanhuri
Istimewa
Dokumentasi Gerakan Relawan Mas Jokowi saat bertemu staff khusus kepresidenan di Istana Presiden Jakarta 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, KEMANG - Relawan Masyarakat Muda Support Jokowi (Mas Jokowi) merangkul mahasiswa untuk ikut membangun bangsa.

Kordinator Nasional Kornas Mas Jokowi, Aprikie Putra Wijaya mengatakan bahwa Mas Jokowi merangkul para mahasiswa dengan cara membangun bangsa melalui literasi.

Literasi tersebut dimuat dalam sebuah buku berjudul 'Jokowi Dimata Mahasiswa'.

Buku yang sebentar lagi akan dilauncing itu merupakan bunga rampai dari kumpulan tulisan terbaik para mahasiswa di Indonesia.

"Kami adakan lombanya itu 15 April-15 Juni 2018, setelah itu kami seleksi mana yang terbaik dan layak, di dalam buku itu ada 50 tulisan terbaik karya mahasiswa," katanya.

Riki, yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Sosial Media Politica (Indosmep) mengatakan bahwa dirilisnya buku itu bertujuan untuk membangun perspektif baru.

Terutama dalam konteks cara mahasiswa memberikan masukan, kritik dan kontrolnya terhadap pemerintah.

"Gerakan kita pada dasarnya itu membangun bangsa dengan literasi, jadi agar anak-anak bangsa itu tidak gampang terpancing dengan hoax, dan satunkuncinya adalah dengan membaca makanya kita adakan lomba menulis eesay," katanya saat ditemui TribunnewsBogor.com di Joglo Keadilan Jalan Parakan Salak, Bogor, Jumat (27/7/2018).

Dengan adanya lomba itu mahasiswa pun bisa mengkritik dan memberikan solusi serta masukan terhadap Jokowi dengan melalui data yang ada.

Sementara itu Ketua Dewan Pembina gerakan relawan Mas Jokowi Sugeng Teguh Santoso mengatakan bahwa Mas Jokowi ingin merangkul mahasiswa yang kritis untuk memberikan kritik dan solusinya.

"Kita tau mahasiswa itu cendrung kritis, maka dari itu agar tidak terpancing oleh hoax para mahasiswa ini diberikan ruang atau wadah untuk memberikan kritikan yang solutif yaitu melalui perlombaan yang kemudian tulisan terbaiknya itu dibukukan," ujar pria yang menjabat sebagai Sekjen DPN Peradi ini.

Pria yang akrab disapa STS itu pun menyebutkan bahwa dengan adanya gerakan ini kritikan dan masukan dari mahasiswa bisa diwadahi.

"Nah itu kita membuat lomba menulis dan tulisan terbaik di bukukan, kelompok kritis ini kita wadahi sikap kritis mereka tidak boleh dihilangkan tapi juga harus memberikan solusi,  karena mahasiswa ini mereka adalah calon pemimin juga nantinya," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved