Pilpres 2019
PKS Ngotot Soal Calon Wakil Presiden Pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019
Sohibul juga menyebut dua poin lain hasil keputusan musyawarah istimewa Majelis Syuro PKS.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengapresiasi, menyetujui, dan mengawal hasil rekomendasi Ijtima ulama GNPF soal calon wakil presiden untuk pendamping Prabowo Subianto.
Ijtima ulama GNPF merekomendasikan nama Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al-jufri dan Ustaz Abdul Somad sebagai Cawapres Prabowo Subianto.
"Kami mengapresiasi, menyetujui, dan mengawal hasil rekomendasi Ijtima ulama GNPF ulama yang telah menetapkan Pasangan calon presiden dan 2 calon wakil presiden Republik Indonesia untuk tahun 2019-2024," kata Presiden PKS Sohibul Iman dalam konfrensi pers di kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (7/8/2018).
Dalam rapat istimewa Majelis Syuro PKS ditegaskan bahwa Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-jufri tidak akan mundur dari posisi cawapres.
"Karena ini keputusan institusi maka tidak ada tempatnya Salim Segaf mundur, karena dia sudah dapat mandat," kata Sohibul Iman.
Sohibul juga menyebut dua poin lain hasil keputusan musyawarah istimewa Majelis Syuro PKS.
Di antaranya, PKS akan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat Indonesia yang menginginkan adanya perubahan kepemimpinan nasional secara demokratis dan konstitusional pada pemilihan presiden Republik Indonesia tahun 2019.
Kemudian, PKS mendapat mandat dari Majelis Syuro untuk menjalin komunikasi dengan mitra koalisi seperti Gerindra, Demokrat dan PAN.
"Majelis Syuro memberikan mandat untuk membangun komunikasi politik dalam rangka pembentukan polisi pemilihan presiden Republik Indonesia tahun 2019 bersama para mitra koalisi," kata Sohibul.
Diketahui, rapat musyawarah istimewa Majelis Syuro PKS ini digelar dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Adapun susunan badan pekerja Majelis Syuro PKS; Ketua Majelis Syuro Ustaz Salim Segaf al-jufri sebagai ketua, wakil ketua MA Hidayat Nur Wahid.
Kemudian Sekretaris Untung Wahono, Ketua Dewan Syariah pusat Surahman Hidayat, Ketua Majelis pertimbangan pusat Suharno Asura Pranata.
Lalu, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Sekretaris Jenderal Mustafa Kamal dan Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman.
(Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda)