Pilpres 2019
PKS Disebut Dapat Mahar Politik untuk Cawapres Prabowo, Fahri Hamzah Pajang Video Topeng Monyet
PKS dan PAN disebut-sebut menerima mahar politik agar Sandiaga Uno bisa menjadi Cawapres Prabowo.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mencuitkan soal pengumpulan dana ilegal menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Jelang deklarasi Cawapres baik dari kubu Jokowi atau Prabowo, berhembus isu soal mahar politik dengan nominal cukup besar.
PKS dan PAN disebut-sebut menerima mahar politik agar Sandiaga Uno bisa menjadi Cawapres Prabowo.
Sekjen Demokrat Andi Arief turut mengamini soal isu tersebut.
Bahkan, Andi Arief sempat menduga bahwa koalisi Gerindra dengan Demokrat terancam batal karena sikap Prabowo yang tiba-tiba berubah setelah menerima uang.
"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan.
Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi.
Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus." cuit akun Twitter @AndiArief_.
"Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan.
• Sebut AHY Pendatang Baru, Ketua DPP PKS: Prabowo Jangan Abaikan Kata Ulama, Bisa Celaka 7 Turunan
• Wasekjen Demokrat : Orang yang Menjadi Cawapres Prabowo Adalah Orang yang Akan Menggulingkannya
Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS." lanjut cuitan akun yang sama.
"Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami." katanya lagi.
Sedang ramai diperbincangkan soal mahar politik untuk menjadi Cawapres Prabowo, akun Fahri Hamzah tiba-tiba saja mencuitkan dua video.
Di video terlihat pertunjukan topeng monyet di pinggir jalan.
Dalam keterangan di postingan pertama, akun Fahri menulis soal pengumpulan dana ilegal menjelang pilpres.
"Pengumpulan dana ilegal menjelang Pilpres...tolong @KPK_RI turun tangan...." tulisnya.
Di video kedua, akun Fahri menulis bahwa hanya Mahkamah Konstitusi yang bisa menghentikan praktik tersebu.
"Sekarang, hanya Mahkamah Konstitusi @Humas_MKRI @MK_RI yang bisa menghentikan praktek ilegal ini.." tulisnya diakhiri dengan emot icon senyum.
Sejumlah warganet mengaitkan cuitan Fahri dengan isu mahar politik Cawapres Prabowo yang kini masih hangat.
"Apakah yg dimaksud bang @Fahrihamzah dana dari wagub @DKIJakarta bapak @sandiuno ??? salam #JenderalKardus #jendralbaper," tulis akun chulmunir.
"Tolong itu tempat uang nya ganti pake KARDUS," kata akun #DanangTirtoNugr.
• Disebut Jadi Cawapres Jokowi, Begini Kiprah Mahfud MD di Dunia Politik dan Jumlah Harta Kekayaanya
• Ruhut Sitompul : Pak SBY dan Partai Demokrat Kembalilah Ke Jalan yang Benar Sebelum Terlambat
Adapula warganet yang mengaitkan cuitan Fahri Hamzah dengan masalahnya dengan PKS di pengadilan.
@radenano : Mereka lagi nyari 30 M buat bayar ke Fahri.
Ketua DPP PKS Ledia Hanifa mengatakan partainya siap membawa tudingan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief soal mahar politik Cawapres Prabowo ke ranah hukum.
"Pernyataan Andi Arief jelas fitnah keji. Ini tudingan tidak main-main yang memiliki konsekuensi hukum terhadap yang bersangkutan," kata Ledia, melalui keterangan tertulis, Kamis (9/8/2018) seperti dikutip dari Kompas.com.
Ledia mengaatakan, tudingan Andi Arief sangat serius karena menerima mahar politik dalam proses pencalonan presiden adalah tindakan pidana pemilu yang fatal.
Ia pun menyatakan, Andi Arief sebagai petinggi partai politik yang sempat berkuasa di Indonesia tidak selayaknya sembarangan melempar fitnah kepada institusi secara terbuka.
"Saya melihat tidak ada klarifikasi resmi dari partainya sehingga kami menyimpulkan ini juga merupakan sikap institusi partai tempat Andi Arief bernaung," papar dia.