Putri Ketiga Mohammad Natsir, Asma Farida Natsir meninggal Dunia

Beberapa tulisan tulisan turut berdukacita disampaikan oleh para tokoh hingga politikus dari Indonesia maupun dari luar negeri.

Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Afdhalul Ikhsan
Putri ketiga Mohammad Natsir, Asma Farida Natsir (79) meninggal dunia 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Afdhalul Ikhsan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAMPEA - Putri ketiga dari Pahlawan Nasional Indonesia Mohammad Natsir, Asma Farida Natsir (79) meninggal dunia di Rumah Sakit Medika Dramaga, Bogor pada Rabu (8/8/2018).

Jenazahnya disemayamkan di rumah duka yang berada di Pondok Pesantren Daarul Falah, Ciampea, Kabupaten Bogor.

Ketua Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra hadir di rumah duka dan mengucapkan bela sungkawa. 

 Pantauan TribunnewsBogor.com, Kamis (9/8/2018) sekitar pukul 14.00 WIB, kediaman almarhumah dipenuhi dengan karangan bunga.

Beberapa tulisan tulisan turut berdukacita disampaikan oleh para tokoh hingga politikus dari Indonesia maupun dari luar negeri.

Seperti diantaranya Anies Baswedan, Fadli Zon, Hidayat Nur Wahid dan tokoh lainnya. 

Tak hanya itu saja, ada juga karangan bunga dari Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim dan Deputi PM Malaysia Datuk Seri Wan Azizah Wan Ismail.

Putra ke 2 Asma Farida, Mohammad Rifqi mengatakan bahwa ibunya meninggal di rumahnya pada hari Rabu sekitar pukul 22.30 WIB malam karena sakit.

"Meninggalnya tadi malam jam 22.30 WIB kalau untuk pemakamannya tadi siang jam 11.00 WIB," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com saat ditemui dilokasi, Kamis (9/8/2018).

Menurutnya Asma Farida Natsir memiliki enam saudara, sementara tiga lainnya telah berpulang.

"Ibu Anak nomor 3 dari 6 saudara, Kakak-kakaknya sudah lebih dulu meninggalkan kita, sementara adik-adiknya ibu masih ada dan Alhamdulillah masih sehat," ujarnya

Qiqi sapaan akrabnya itu mengaku bahwa almarhumah dimakamkan di Komplek Pesantren Pertanian Darul Falah, Kamis (9/8/2018) sekitar 10.00 WIB setelah berjuang melawan penyakitnya yakni infeksi paru-paru.

"Sakit infeksi paru, jadi sakit nafasnya, tadi jam 10 dimakaminnya," ucapnya bersedih.

Almarhumah lahir di Bandung 17 Maret 1939 dan meninggalkan empat anak beserta cucu-cucunya.

Dimasa hidupnya almarhum diketahui telah aktif di kegiatan keagamaan, politik dan kegiatan sosial lainnya.

"Semasa hidupnya sempat aktif di partai PBB, terus jadi pengurus di Dewan Dakwah Islam Indonesia dan banyak lainnya," pungkasnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved