Breaking News
Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Asian Games 2018

Ketika Pimpinan KPK Diusir Saat Nonton Pertandingan Asian Games 2018, Kursinya untuk VIP

Laode M syarif mengaku diusir dari kursi tempatnya duduk saat menyaksikan pertandingan Asian Games 2018 demi tamu VIP

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
Kompas.com/Twitter
Laode M Syarif 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Wakil Ketua KPK Laode Syarif diusir dari kursi saat akan menonton pertandingan bulutangkis Asian Games 2018.

Lewat akun Twitter @LaodeMSyarif Laode menceritakan kejadian saat diusir dari bangku.

Laode duduk di kursi tersebut sesuai dengan tiket yang sudah dibelinya.

Menurut cuitannya, Laode diusir karena kursi tersebut akan diberikan pada tamu VIP.

Masih berdasar keterangan di cuitan, Laode menceritakan soal jawaban pantia ketika ditanya aturan dari pengusiran tersebut.

Twitter @LaodeMSyarif
Twitter @LaodeMSyarif ()

"Tiba-Tiba diusir dari seat yang yg sudah kami beli krn mau didekasikan buat VIP tp setelah minta penjelasan panitia mana aturannya, dia bilang “kebijakan panitia” #AsianGames18Badminton @AnjelMalik @unilubis Untung setelah liat penonton protes...mereka panggil lagi." begitu tulisnya.

Cerita dari Laode ini lantas mendapat banyak tanggapan dari warganet.

@gantherr : Masalah yg emg udah terjadi dari awal, Pak. Olympic Council of Asia juga udh kasih surat mengenai jumlah "VIP" yang terlalu banyak.

@paulkris7 : Biasanya kaya gini akibat kursi VIP dijual melebihi kapasitas. Saat penuh, yang kelasnya di bawah VIP diminta pindah untuk mengakomodir yang VIP.

@sukmasyukur : Gawatt.. apa tdk takut di OTT ya?

Juru Bicara KPK Febri Diansyah melalui keterangan tertulis, Senin (27/8/2018) mengimbau pada penyelenggara negara atau pegawai negeri melaporkan setiap gratifikasi yang diterimanya.

5 Aksi Tengil Kevin Sanjaya di Asian Games 2018, Pura-pura Tak Mendengar Hingga Smes Belakangi Lawan

“Jika ada pejabat yang menerima tiket menonton pertandingan Asian Games 2018, kecuali undangan yang bersifat resmi seperti undangan pembukaan yang sudah dilakukan, maka sesuai dengan ketentuan di Pasal 16 Undang-Undang KPK, maka gratifikasi tersebut wajib dilaporkan,” ujar Febri melalui keterangan tertulis.

Melansir Tribunnews.com KPK telah mengembangkan pelaporan gratifikasi secara online melalui aplikasi Gratifikasi Online (GOL) di Android atau IOS atau aksesgol.kpk.go.id melalui website.

Sementara itu, dalam Asian Games kali ini masalah tiket memang kerap terjadi.

Zulkifli Hasan Protes Maruf Amin Tak Mundur dari MUI, Din Syamsudin: Katanya Nanti Kalau Sudah Jadi

ILC Tidak Tayang - Mahfud MD Sudah Siap Buka-bukaan Soal Insiden Saat Deklarasi #2019GantiPresiden

Penjualan tiket online pada situs Kiostix sebelumnya gagal memenuhi banyaknya permintaan tiket sehingga dialihkan ke Blibli.com.

Namun, di saat transaksi pembelian online sulit dilakukan sehinga calon pembeli tiket harus mau antre panjang di loket.

Dilansir dari BBC, terkait banyaknya kursi kosong, Dewan Olimpiade Asia (OCA, Olympic Council of Asia) menyurati Ketua Panitia, Erick Thohir.

Erick kemudian menjelaskan perihal tersebut bahwa tak semua kursi dijual oleh umum.

Kontroversi Neno Warisman Bicara Pakai Mikrofon Pesawat, Ini Kronologi Versi Lion Air

"Bangku di stadion tempat berlangsungnya ajang multievent terbagi pada dua jenis. Yang pertama adalah bangku umum yang dijual terbuka. Jenis kedua adalah bangku khusus yang tak dijual. Bangku yang dijual terbuka ini angkanya paling banyak," kata Erick.

"Inilah yang selama ini dijual kepada masyarakat dan cepat habis. Sedangkan bangku yang tidak dijual, biasanya merupakan bangku khusus untuk wartawan, atlet, perwakilan negara peserta, federasi olahraga dunia, hingga perwakilan sponsor," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved