Ferdinand Hutahaean Ditanya Soal Isu Prabowo dengan Aktivis 98 : Prajurit Harus Melakukan Kewajiban
Isu tudingan Prabowo Subianto yang menculik mahasiswa dan aktivis di tahun 1998 ini kembali mengemuka.
Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Prabowo Subianto yang sempat dikaitkan dengan hilangnya aktivis 1998 kembali diungkit jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Ferdinand Hutahaean, selaku Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat pun angkat bicara menaggapi kabar yang dilayangkan seorang warganet di akun Twitter pribadinya.
Warganet dengan akun twitter bernama @TheArieAir terlebih dahulu bertanya pada Ferdinand Hutahaean dan Rachlan Nashidik yang merupakan kader partai Demokrat terkait masa lalu Prabowo.
Masa lalu Prabowo ini sering kali dikaitkan dengan penculikan dan penghilangan paksa para aktivis dan mahasiswa yang terjadi pada tahun 1998.
"@LawanPoLitikJW @RachlanNashidik apa yang akan kau katakan tentang masa lalu Prabowo terkait dengan Penculikan dan penghilangan paksa para aktivis dan mahasiswa?
saya ingin tahu kejujuran nuranimu," tanaya akun @TheArieAir, Selasa (11/9/2018).
Ferdinand Hutahaean pun lantas menanggapi gosip lama yang masih terus beredar hingga sekarang.
Menurutnya, saat itu Prabowo posisinya sebagai prajurit, maka sudah pasti kewajibannya untuk melindungi bangsa dan negara.
Tak hanya melindungi, sebagai prajurit Prabowo harus bisa menjahga keadaan negara tetap kondusif dan terkendali dari semua ancaman.
Namun, Ferdinand Hutahaean pun menggaris bawahi soal ancaman.
Menurutnya, adanya ancaman terhadap suatu negara itu yang menentukan bukanlah Prabowo sebagai prajurit, tapi aparat yang lebih berwenang, yaitu pemerintah, TNI dan POLRI.
"Prabowo sebagai Prajurit harus melakukan kewajibannya untuk melindungi bangsa dan negara, menjaga negara dan bangsa tetap kondusif dan terkendali dari semua ancaman.
Yg menentukan apa dan siapa ancaman itu adalah pemerintah, TNI dan POLRI bersama seluruh perangkatnya," jawab Ferdinand Hutahaean di akun Twitternya @LawanPolitikJKW, Selasa (11/9/2018).
• Soal Tagar 2019PrabowoPre Siden, Ini Penjelasan Mabes Polri
• Yenny Wahid Dapat Tawaran Posisi Ini Bila Bergabung dengan Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga
Bantahan Gerindra
Akun Twitter resmi Partai Gerindra menanggapi soal tuduhan penculikan aktivis tahun 1998.
Hal tersebut disampaikan di akun resmi Twitter-nya, @Gerindra, Rabu (5/9/2018).
Bermula dari akun @LaskarCikeas yang mengatakan bahwa pernyataan Prabowo yang beda dengan kenyataan yang ada.
"Paradoks Prabowo 8. Pernyataan jenderal kardus Prabowo, capres-nya Gerindra yang selalu bertentangan dengan fakta yang ada," tulis akun @LaskarCikeas.