Pilpres 2019

Babak Baru Ijtima Ulama Di Tangan Prabowo, Gagal Usulkan Cawapres Sekarang Janji untuk Habib Rizieq

Usai penandatangan pakta integritas itu, Prabowo Subianto menyatakan diri siap menerima mandat tersebut.

Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
kolase Tribun Bogor/istimewa
Habib Rizieq Shihab (kiri) dan Prabowo Subianto (kanan) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Prabowo Subianto diketahui telah menandatangani poin kesepakatan dalam Ijtima Ulama II yang berlangsung di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat pada Minggu (16/9/2018).

Penandatangan yang dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra ini menjadi babak baru Itjima Ulama yang sebelumnya pernah disepakati merekomendasikan nama Cawapres untuk Prabowo.

Pada Ijtima ulama sebelumnya menghasilkan sejumlah nama yang diusulkan menjadi Cawapres Prabowo Subianto untuk bertarung dalam Pilpres 2019.

Namun, usulan ijtima ulama itu rupanya tidak dihiraukan oleh mantan Danjen Kopassus itu.

Prabowo lebih memilih Sandiaga Uno yang saat itu masih menjadi Wakil Gubernur DKI jakarta untuk mendampinginya di kursi Capres-Cawapres 2019.

Saat itu, PKS ngotot agar salah satu kadernya bisa mendampingi Prabowo Subianto di kursi cawapres.

PKS sempat menyusulkan nama Ketua Mejelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri untuk menjadi Cawapres Prabowo.

Capres-Cawapres Saling Klaim Didukung Ulama, Sudjiwo Tedjo: Jumlah Ulama Tak Terhingga Ya?

Sebab, dalam rekomendasi Ijtima ulama GNPF yang menyebut nama Salim Segaf Al Jufri dan Ustad Abdul Somad sebagai cawapres Prabowo.

FORUM IJTIMA ULAMA 2 - Calon Presiden Prabowo Subianto berada di tengah forum Ijtima Ulama II di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018). Prabowo mendatangani pakta integritas merupakan wujud keseriusan capres untuk melaksanakan hasil rekomendasi Ijtima Ulama. (Warta Kota/Henry Lopulalan)
FORUM IJTIMA ULAMA 2 - Calon Presiden Prabowo Subianto berada di tengah forum Ijtima Ulama II di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018). Prabowo mendatangani pakta integritas merupakan wujud keseriusan capres untuk melaksanakan hasil rekomendasi Ijtima Ulama. (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Warta Kota/Henry Lopulalan)

"Tidak pada tempatnya Salim memilih mundur karena dia sudah mendapat mandat, engga ada kata lain kecuali beliau tetap maju," kata Presiden PKS, Sohibul Iman dalam konfrensi pers di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (7/8/2018) mengutip Tribunnews.com.

PKS tetap ngotot, agar ketua umum Partai Gerindra itu memilih dari hasil Ijtima ulama GNPF.

"Kami mendukung keputusan itu. karena itu, siapapun yang akhirnya menjadi cawapres Prabowo tentu masuk dalam koridor keputusan ini," kata dia.

Dalam pakta integritas yang sudah ditandatangi oleh Prabowo Subianto dalam Ijtima Ulama II yang menjadi babak baru tersebut ada salah satu poin yang tertulis nama Habib Rizieq Shihab.

Cerita Wanita Hamil yang Dikira Penampakan di Konser Kisah Klasik Sheila On 7, Ngidam yang Keturutan

Dalam poin tersebut ditegaskan jika Prabowo Subianto menjadi Presiden akan menjamin kepulangan Rizieq Shihab.

Hingga memulihkan hak-hak pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut.

“Kalau pakta integritas itu disepakati maka akan kami dukung,” ujar Ketua GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) Ulama sekaligus Ketua Penyelenggara Ijima Ulama II, Yusuf Muhammad Martak.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved