Temukan Gorong-gorong Warna Hitam, IPP Tuding Ada Pabrik Buang Limbah ke Sungai Cileungsi Bogor
Dari penelusuran itu ditemukan gorong-gorong di tengah sungai yang diduga dijadikan pembuangan limbah laundry (tekstil) tanpa pengolahan.
Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Afdhalul Ikhsan
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, GUNUNG PUTRI - Ikatan Pemuda Kampung Cikuda, Desa Poncol (IPP) melakukan penelusuran Sungai Cileungsi.
Dari penelusuran itu ditemukan gorong-gorong di tengah sungai yang diduga dijadikan pembuangan limbah laundry (tekstil) tanpa pengolahan.
Ketua Ikatan Pemuda Kampung Cikuda, Desa Poncol (IPP), Zakariya menuding ada satu pabrik yang sengaja membuang limbah ke Sungai Cileungsi hingga tercemar.
"Iya hasil yang kita temukan beberapa hari lalu memang ada satu pabrik yang membuang limbahnya lewat gorong-gorong sampai warna hitam menyengat. Tapi orang seperti kita kan juga enggak bisa nuduh perlu bukti lagi melalui DLH Kabupaten Bogor, Alhamdulillah sekarang sudah direspon tinggal nunggu ditindak aja," ucapnya, Senin (1/10/2018).
Menurut dugaan Zakariya, air sungai tercemar karena kurangnya kesadaran perusahaan pabrik untuk memanage Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).
"Sebenarnya ada instalasi air yang saya lihat itu mereka ada dua pembuangan yang satu masuk ke bak yang satu lagi langsung dibuang ke sungai. Apalagi mereka masih sempet-sempetnya buang limbah ditutupi pakai tanah," tuturnya.
Lanjutnya, pemilik perusahan harus bertanggung jawab terkait pencemaran sungai tersebut. Karena jika terus dibiarkan, bisa merugikan masyarakat sekitar.
Terlebih saat musim kemarau, kondisi air semakin parah karena debit air lebih sedikit.
"Dulu itu bagus sungainya bisa pakai mandi, pakai nyuci boro-boro dipakai, ikan sapu-sapu aja sudah enggak keliatan jadi perusahaan harus tanggung jawab kalau enggak bisa bahaya buat masyarakat," keluhnya.
Sementara itu, salah satu pabrik tekstil yang berada di Gunungputri membantah jika pabriknya membuang limbah langsung ke Sungai Cileungsi.
Namun, pihaknya mengaku jika beberapa tahun lalu pengolahan limbah memiliki dua instalasi air.
"Kalau dulu iya, sekarang kita sudah enggak berani buang ke sungai langsung ada penyaringannya. Bahkan berdasarkan hasil laboratorium PT ini kualitas airnya sudah sesuai baku mutu," tegas pemilik pabrik yang enggan disebutkan namanya.