Ratu Elizabeth II Tidak Pernah Pidato Tanpa Teks, Ini Alasannya !

Ratu Elizabeth II setiap tahun menghadiri 70 peristiwa penting dan semua memerlukan pidato.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
edition.cnn.com
Ratu Elizabeth II saat pidato 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Yang paling memusingkan Ratu Elizabeth kalau harus membuat pidato ialah untuk tidak melampaui “batas" diplomasi. Bagaimanapun juga ia tidak boleh menyinggung sesuatu yang berbau politik.

Semua pidato utamanya  dipersiapkan dengan cermat dan diformulir dengan kata-kata  bijaksana.

Ketika mengunjungi Kanada, Ratu memerlukan 6 pidato dalam 12 hari. Dan kadang-kadang Ratu menggunakan bahasa Perancis kalau menghadapi orang Kanada turunan Perancis.

Perancis ialah satu-satunya bahasa, kecuali Inggris, yang digunakan ratu dalam pidato-pidatonya. Dan pengetahuannya tentang bahasa tersebut juga baik sekali.

Dalam suatu peristiwa selama tour tersebut ratu menyapu bersih sentimen anti monarchi di Kanada dengan ajakan pada orang Kanada untuk melihat mahkota sebagai simbol kesatuan, dan bukan seorang pribadi.

Jumlah pidato yang dibuat ratu setiap tahun demikian banyak sampai Buckingham Palace tidak mempunyai catatan tepat. Namun ratu setiap tahun menghadiri 70 peristiwa penting dan semua memerlukan pidato.

Pidato tersebut dapat terdiri dari beberapa kata kalau meluncurkan kapal atau yang lebih panjang kalau ada hubung lebih penting, seperti pembukaan parlemen.

Pidato-pidato tersebut dapat dibagi dalam dua kelompok utama. Kelompok pertama terdiri dari pidato-pidato penting pada peristiwa-peristiwa besar. Untuk pidato semacam itu informasi diberi oleh menteri-menteri.

Namun ini tidak berarti bahwa ratu sudah didikte apa yang harus diucapkan. Ia boleh menolak pidato yang disodorkan padanya.

Kelompok pidato lain mencakup yang tidak mempunyai nada politik. Misalnya pada pembukaan rumah sakit baru.

Kritik (Lagi) Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali, Andi Arief : Kalau Jokowi Hoaks Jangan Salahkan Saya

Maia Estianty Diisukan Akan Segera Menikah, Ahmad Dhani Akui Bosan

Ratu mempersiapkan pidato-pidato itu dengan bantuan 3 sekretaris pribadi yang memberitahu tentang sifat orang-orang yang mau ditemui dan tempat-tempat yang akan dikunjungi. Menurut jubir istana Buckingham ini bukan karena takut ratu akan membuat kesalahan.

Soalnya lebih menarik untuk mengetahui fakta-fakta lebih mendalam dan ratu suka menghabiskan berjam-jam untuk mempersiapkan pidato bagi peristiwa-peristiwa penting.

Tidak ada orang yang dapat mengingat peristiwa ratu membuat salah ucapan seperti suaminya yang terkenal "tanpa tedeng aling-aling".

Berbeda dengan suaminya Pangeran Philip, Ratu Elizabeth tidak pernah mengucapkan pidato tanpa teks. Kalau ratu mengadakan pelawatan resmi pidato-pidato ditulis lebih dulu sebelum meninggalkan Inggris.

Dan sekretaris pribadi selalu ikut untuk membuat pidato baru andaikata ada perubahan program.

Sumber: Intisari
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved