Prabowo Sebut Elite Politik Pentingkan Keluarga, Kubu Jokowi: Anak Jokowi Ada yang Jadi Konglomerat?

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bukan cuma pernyataan soal ekonomi kebodohan dari Prabowo yang menuai reaksi dari kubu Jokowi.

Pernyataan Prabowo soal elit politik kini lebih memikirkan kepentingan diri sendiri dan keluarga juga tampaknya menjadi perhatian kubu Jokowi.

Ya, pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (11/10/2018), Prabowo memaparkan pendapatnya.

Prabowo mengatakan bahwa ada masalah besar yang sedang terjadi pada bangsa Indonesia.

Ia menyebut bahwa ada pengkhianatan yang dilakukan oleh elit bangsa kepada rakyat.

"Ada masalah besar di republik kita, pendapat saya, saya melihat ada suatu pengkhianatan yang terjadi. Pengkhianatan ini dilakukan oleh elit bangsa kita sendiri terhadap rakyatnya," ujar Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo lalu menyebut bahwa kini elit politik bangsa Indonesia sudah tak lagi memikirkan rakyat.

Sebab elit politik tersebut kini lebih mementingkan kelompoknya, diri sendiri serta keluarganya.

Akibatnya menurut Prabowo, terjadi ketidakseimbangan antara realita di masyarakat dengan kehidupan elit politik.

"Elit kita sudah tidak berpikir kepentingan yang besar, tidak berpikir kepentingan rakyat. Mereka berpikir masing-masing kepentingan kelompoknya, dirinya, keluarganya. Sehingga terjadi suatu jurang antara realita dan kehidupan di elit kita. Ini berjalan sudah puluhan tahun," ungkapnya.

• Prabowo Sebut Indonesia Terapkan Ekonomi Kebodohan, Kubu Jokowi Beberkan Data Lain : Ini Hoaks Baru

Dalam pidato singkatnya itu, Prabowo juga menyebut bahwa bangsa Indonesia kini menjadi bangsa yang rugi.

Dan, bangsa Indonesia kini diakui Prabowo adalah bangsa yang hidup dari hutang.

Ia lantas memberikan sindiran kepada elit politik yang menurutnya justru menutup mata dan menganggap bahwa hutang adalah hal biasa.

"Negara yang begini kaya, negara yang oleh ahli-ahli di dunia, kita negara terkaya keenam di dunia. Tapi kita sekarang bisa dikatakan tekor. Kita sekarang bangsa yang rugi. Bangsa yang hidup dari hutang.

Dan yang menyedihkan adalah banyak dari elit kita sekarang merasa hidup dari hutang itu biasa dan baik-baik saja," lanjutnya.