Pembelian Saham Freeport Disebut Pepesan Kosong, Tim Jokowi Bela Bukan Seperti Beli Kacang Goreng

Belum terealisasinya divestasi atau pengambilalihan saham PT Freeport ini disebut oleh tim Jokowi tidak semudah membeli kacang goreng.

Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
kolase Youtube TV ONE
Drajat Wibowo dan Inas Nasrullah Zubir saat bicara divestasi saham Freeport 

Akan tetapi, sejak September 2018, PT Inalum belum juga melakukan pembayaran divestasi atau pengambil alihan saham.

Menurtut Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin, Inalum akan membayar transaksi dengan Freeport McMoran dan Rio Tinto di akhir tahun 2018.

Suasana usai penandatanganan Sales and Purchase Agreement PT Inalum (Persero) dengan Freeport McMoran di Kementerian ESDM, Kamis (27/9/2018).
Suasana usai penandatanganan Sales and Purchase Agreement PT Inalum (Persero) dengan Freeport McMoran di Kementerian ESDM, Kamis (27/9/2018). ()

"Rencana jadwal itu tahun ini bisa selesai bulan Desember dengan FCX dan Rio Tinto," elas Budi di Gedung DPR/MPR, Rabu (17/10/2019).

Dari kesepakatan tersebut, rupanya PT Inalum harus membayar 3,85 miliar USD.

Menurut Drajat Wibowo, angka ini tentu sangat banyak apalagi menilikkini kondisi kurs rupiah yang sedang terpuruk dimata dollar.

"Artinya, dari sisi perjanjian memang ada kesepakatan. Dalam beberapa kepekatan tersebut ada beberapa kondisi yang perlu waktu yang cukup panjang untuk menyelesaikannya," ujar Drajat seperti yang dilansiir TribunnewsBogor.conm dari laman Youtube Talkshow TV One.

Drajat Wibowo menyatakan harusnya pemerintah tidak mengatakan hal yang seolah janji kosong atau pepesan kosong belaka.

Menurutnya kata-kata Presiden Jokowi dan pemerintah ketika mengumumkan divestasi PT Freeport itu harus diubah.

"Harusnya, secepat mungkin Freeport kembali ke pangkuan ibu pertiwi," tutur lanjutnya.

Live Streaming Timnas U-19 Indonesia vs Qatar, Kick Off Pukul 18.30 WIB Di RCTI, Wajib Menang !

Inas Nasrullah Zubir, tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin lantas mengingatkan mengenai hasil RPD komisi VII DPR RI itu sudah mempermalukan pemerintah akibat bahasa.

Dalam kesimpulan RPD komisi VII DPR RI divestasi saham PT Freeport Indonesia masih belum terealisasi.

Kata 'terealisasi' dalam kesimpulan tersebut adalah belum terwujud tapi sudah ada prosesnya.

"Realisasi itu apa? Realisasi itu proses untuk mewujudkan," ujar Inas Nasrullah Zubir.

Drajat Wibowo dan Inas Z zubir
Drajat Wibowo dan Inas Nasrullah zubir (Youtube @tvonenews)

Inas Nasrullah Zubir pun menyanggah pernyataan dari Drajat Wibowo yang mengatakan masih ada negosiasi yang panjang.

"Sudah tidak ada negosiasi, karena perjanjian. sudah selesai,"

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved