Lion Air JT610 Jatuh
Anak Penumpang Lion Air JT610 : Tante Jujur, Mama Ada di Pesawat Itu kan ?
Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Didi Hamzar mengatakan tim SAR menemukan lagi dua kantong jenazah dan akan diserahkan ke tim DVI Polri.
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Puluhan kantong jenazah diduga berisi korban pesawat Lion Air JT610 saat ini sudah diserahkan ke tim DVI Polri.
Kantong jenazah korban pesawat Lion Air JT610 itu akan dilakukan identifikasi oleh petugas.
Sampai saat ini tercatat ada 26 kantong jenazah korban pesawat Lion Air JT610 yang berhasil dievakuasi dari perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat
Melansir Tribunnnews.com, dari 26 kantong jenazah yang bawa oleh petugas, 10 kantong berisi potongan tubuh korban yang sudah diserahkan ke tim DVI Polri.
Diketahui pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat berjenis Boeing 737 MAX 8 berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Bangka-Belitung dengan membawa 189 orang di dalamnya.
Pesawat terbang pukul 06.20 WIB kemudian hilang kontak pukul 06.33 WIB.
Hari ini, Selasa (30/10/2018) sudah memasuki hari ke-2 pencarian serpihan bangkai pesawat Lion Air JT610 dan penumpang yang menjadi korban dalam kecelakaan nahas tersebut.
Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Didi Hamzar mengatakan tim SAR menemukan lagi dua kantong jenazah dan akan diserahkan ke tim DVI Polri.

Hingga kini, total yang ditemukan menjadi 26 kantong jenazah.
"Seluruh hasil operasi telah ditemukan 24 kantong jenazah yang sudah diserahkan ke DVI Polri. Terus dari pagi sampai siang ini kami dapatkan lagi 2 kantong," ujar Didi di Kantor Pusat Basarnas, Jl Angkasa No 2-3, Kemayoran, Jakarta Pusat Selasa (30/10/2018).
Didi menjelaskan, dua kantong jenazah yang hari ini ditemukan itu masih berada di Kapal Batu Dewa dan Kapal Baruna Jaya.
"Sekarang posisinya masih di lokasi atas kapal Batu Dewa dan Baruna Jaya," imbuhnya.
Didi melanjutkan, Basarnas bersama tim lain terus melakukan pencarian dengan berbagai sumber daya yang ada.
"Kita di sana (lokasi pencarian) berbuat semaksimal mungkin," kata Didi.
Didi menuturkan proses pencarian dilakukan perdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas dan sesuai dengan standar internasional.