Janjian Lewat Chat, Bertemu Gadis Depok di Kamar Apartemen Kota Bogor
Langkah keduanya tak terhenti, meski saling senyum namun tetap berlalu sambil mengepalkan satu bungkus alat kontrasepsi di lengan.
Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Afdhalul Ikhsan
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Wanita muda berpakaian tipis menerawang sudah berdiri di depan salah satu pintu kamar apartemen kawasan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Rambut panjangnya dibiarkan terurai menutupi pundak.
Hembusan asap rokok dari bibir meronanya keluar kala menyapa kedatangan TribunnewsBogor.com beberapa malam lalu.
"Sini, masuk," kata Nova, gadis berkulit sawo matang.
Di dalam kamar tidak hanya Nova, ada perempuan paruh baya bertubuh tak kurus yang tiba-tiba bergegas keluar.
Langkah keduanya tak terhenti, meski saling senyum namun tetap berlalu sambil mengepalkan satu bungkus alat kontrasepsi di lengan.
Sambutan Nova kembali dilanjut.
Duduk di sofa depan kamar, Nova langsung to the point menagih uang kesepakatan di chat daring sebelumnya.
Rp 500 ribu, ditambah satu bungkus rokok menjadi syarat utama bertemu dengannya selama 60 menit.
Wajahnya jadi sumringah ketika dua syarat itu telah diterima.
"ngandelin gaji SPG juga enggak cukup, apalagi saya juga kadang balik ke Depok," kata Nova.
Gadis berusia sekitar 24 tahunan ini berkeluh, sedari pagi hingga sore hari setiap harinya harus menjajakan produk.
Berkeliling ke sejumlah tempat mulai dari Depok hingga ke Bogor.
• Bongkar Prostitusi Online di Apartemen Bogor Valley, Bima Arya Dapati Dua Wanita Tak Pakai Baju
Kebutuhan Nova yang cukup banyak membuatnya harus bekerja lebih ekstra.