Penonton Tersambar Petir

8 Orang di Bogor Tersambar Petir, 6 Orang Berteduh di Bawah Pohon Saat Pertandingan Sepak Bola

Pertandingan babak pertama yang sempat ditunda selama 20 menit kembali dilanjutkan setelah hujan reda.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
Ist
Kompetisi GANS CUP 2018 yang mempertandingkan PS Walet melawan PS Xmens di Lapangan Walet, Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor, Sabtu (17/11/2018) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Enam orang dari delapan orang yang menjadi korban tersambar petir saat menyaksikan pertandingan bola di Lapangan Walet, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor sedang berteduh di bawah pohon besar di pojok lapangan, Sabtu (17/11/2018).

Panitia penyelenggara Sarip Hidayat yang juga paman korban atas nama Ukar mengatakan bahwa kejadian itu terjadi saat cuaca sudah kembali cerah.

Pertandingan babak pertama yang sempat ditunda selama 20 menit kembali dilanjutkan setelah hujan reda.

Namun ketika pertandingan baru berjalan 2 menit tiba tiba petir menyambar.

Seorang pemain pun berteriak saat melihat para penonton terkapar.

"Baru main sekitar satu menit atau dua menit tiba tiba petir, saya kira pemain, padahal bukan yang ngasih tau tersambar juga pemain, ada salah satu pemain teriak tolongin tolongin, saya lari ada empat orang, nah petir ada dua kali susulan setelah kejadian yang pertama," katanya.

Sarip mengatakan bahwa korban berteduh di bawah pohon dengan menggunakan jas hujan.

Sementara dua orang korban adalah pemilik warung gorengan yang terkena percikan.

"Kejadiannya di pinggir lapang di belakang pohon jinjing yang gede di pos kan yang ada warung, Karena warung gorengan kecil beberapaa di neduh di luar karena mereka juga pakai jas hujan, di dalam warung juga ada yang kena tapi cuma kerna percikannya saja, jadi di warung dua di luar enam korban itu,"kata pria yang juga menjabat sebagai ketua RT 3/3 Kelurahan Bubulak.

Para korban pun dilarikan ke rumah sakit dan klinik terdekat saat kejadian.

Namun satu orang tidak bisa diselamatkan.

"Yang parah itu ya paman saya ini, saya bawa ke mobil denyut nadi masih ada, pas beres loji sindang barang itu sudah lemah badan sudah dingin tapi denhyut masih ada, pas sampai rumah sakirlt (RSUD) dicek lemah pas diperiksa pakai alat itu sudah tidak ada nyawannya," katanya.

Rencananya almarhum Ukar akan dimakamkan besok pagi usai di shalatkan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved