Wanita Tewas di Caringin Bogor, Dokter Forensik Temukan Pendarahan dari Mulut dan Hidung Korban
Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur menerima sebuah kantong jenazah dari Caringin Bogor, Jawa Barat.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur menerima sebuah kantong jenazah dari Caringin Bogor, Jawa Barat.
Jenazah merupakan seorang wanita yang ditemukan tewas di rumahnya.
Namun pihak Forensik RS Polri belum dapat memastikan penyebab tewasnya wanita tersebut.
Hingga saat ini pihaknya baru akan melakukan pemeriksaan terhadap jenazah.
"Iya tadi baru saja datang 1 jenazah dari Caringin Bogor, tapi kita belum melakukan pemeriksaan terhadap jenazah, tapi menurut polisi korban ditemukan di rumahnya bersimbah darah," kata Kepala Forensik RS Polri, Kombes Edy Purnomo, Rabu (21/11/2018).
Dikatakan Edy, bahwa dari kasat mata yang ia lihat bahwa terdapat beberapa pendarahan dari hidung dan mulut korban.
• 4 Kasus Pembunuhan Dalam Sepekan - Wanita Tewas di Lemari Hingga Mayat Dalam Drum
Namun pihaknya belum dapat memastikan apa penyebab pendarahan tersebut.
"Kita belum tahu. Cuma kasat mata ada pendarahan dari mulut dan hidung korban. Mungkin di dalam baju atau sekitar kepala ada luka, tapi kita belum tahu karena belum kami periksa," ujarnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Caringin, Iptu Yunly mengungkapkan bahwa wanita yang diketahui tewas di rumahnya tersebut bernama Rahayu Dwi Susilowati (35).
Dimana korban ditemukan pertama kali oleh orangtuanya.
"Memang jenazah ditemukan tewas di rumahnya sendiri oleh orangtuanya. Korban ini juga memiliki keterbelakangan mental, dan memang setiap hari tinggal di rumah sendiri, kedua orangtuanya bekerja," kata Iptu Yunly saat ditemui di RS Polri Kramat Jati.
Namun dirinya belum memastikan apakah korban menjadi korban pembunuhan, walaupun saat ditemukan kondisi korban ditemui beberapa bercak darah.
Hingga saat ini pihaknya mengaku masih menunggu hasil autopsi apakah korban memiliki luka kekerasan.
"Saat ditemukan memang bersimbah darah. Tapi kita tidak melihat adanya tanda-tanda pembunuhan jadi kita belum tahu," ujarnya. (JOS)