Wanita Tewas di Caringin, Ibu Korban: Anak Saya Menderita Sendirian di Rumah

Orangtua Rahayu Dwi Susilowati (35) tidak menyangka jika korban meninggal dunia secara mendadak saat ia sedang tidak berada dirumah.

Penulis: Sachril Agustin Berutu | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Sachril Agustin Berutu
ibu korban Mupiah (kiri) dan Rahayu Dwi Susilowati (kanan) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Sachril Agustin Berutu

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CARINGIN - Orangtua Rahayu Dwi Susilowati (35) tidak menyangka jika korban meninggal dunia secara mendadak saat ia sedang tidak berada dirumah.

Mupiah (58) ibu korban mengatakan, ketika ia bersama suaminya Irianto (63) pulang ke rumah melihat korban sudah tergeletak dalam kamarnya dengan kondisi berlumran darah.

"Anak saya meninggal karena ada paru-paru dan jantungnya biru, katanya pembuluh darahnya pecah. Ia pun radang tenggorokan dan ada benjolan di leher. Saya sempat tidak percaya karena anak saya itu baik-baik saja," ungkap Mupiah.

Mupiah tak menyangka jika anak gadisnya yang berusia 35 tahun itu meniggal dunia saat ia sedang tidak berada dirumah.

"Ketika anak saya lagi sakaratul maut, saya enggak ada di sisinya. Saya malah pergi. Anak saya menderita sendirian di rumah. Saya merasa bersalah sekali sebagai seorang ibu," jelas Mupiah sambil menangis.

Diberitakan sebelumnya, seorang wanita ditemukan tewas berlumuran darah di kamarnya, di RT 6/3 Desa Tangsil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

Awalnya korban ddiduga dibununuh lantran banyak ditemukan darah korban berceceran di lokasi kejadian.

Namun, setelah dilakukan otopsi oleh polisi, rupanya korban meninggal dunia karena menderita sakit.

"Anak saya meninggal karena ada paru-paru dan jantungnya biru, katanya pembuluh darahnya pecah. Ia pun radang tenggorokan dan ada benjolan di leher. Saya sempat tidak percaya karena anak saya itu baik-baik saja," ungkap Mupiah ibu korban

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved