Wacana ASN Kota Bogor Ngantor Naik Transportasi Umum, Bima Arya : Butuh Contoh dari Semua Pimpinan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut wacana Aparatur Sipil Negara (ASN) ngantor naik transportasi umum perlu dicontohkan oleh pimpinannya. Bima juga mengambil contoh sistem yang diterapkan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

Menurutnya sistem yang diterapkan Pramono bisa dijiplak Wali Kota Bogor Dedie Rachim.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2025 yang bertujuan mengurangi kemacetan dan polusi udara.

Pegawai Pemprov DKI Jakarta diwajibkan pergi ngantor menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu.

"Kebijakan Gubernur Jakarta bisa jadi contoh, tapi yang hebat dari Jakarta adalah bukan sekedar imbauan, tapi juga ada sistem pengawasannya," kata Bima Arya pada TribunnewsBogor.com.

Dalam menjalankan program ini, Pemprov DKI Jakarta menggratiskan transportasi umum bagi ASN setiap hari Rabu.

ASN juga wajib mendokumentasikan perjalanan mereka dengan swafoto atau selfie.

Dan bagi ASN yang tidak mematuhi aturan tersebut dikenakan sanksi berupa tidak boleh masuk kantor dan dianggap tidak hadir kerja. Jika pelanggaran berulang, dapat berpengaru pada promosi jabatan.

Bima Arya mengatakan selain sistem yang diperkuat, perlu juga dicontohkan oleh pimpinan.

"Tidak cukup sekadar mengimbau dan butuh contoh juga dari semua pimpinan. Pak Gubernur Jakarta konsisten naik trasportasi umum setiap rabu," katanya.

Menurutnya, jika pimpinan ikut menerapkan sistem dengan naik transportasi umum, maka pegawai pun akan mengikutinya.

"Gubernur Jakarta konsisten setiap Rabu," katanya.

Baca juga: Pengamat Sarankan Dedie-Jenal Ngantor Naik Biskita, Jadi Contoh untuk ASN Kota Bogor

Pun dengan Bima Arya yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) dan berkantor di Jakarta.

Meski berdomisili di Kota Bogor, Bima ngantor setiap hari menggunakan transportasi umum. Mulai dari KRL hingga angkot dan MRT.

Hal tersebut sudah dijalani Bima dalam jangka waktu lama.