Lion Air JT610 Jatuh
Curiga Human Error Penyebab Jatuhnya Lion Air JT610, Hotman Paris Undang Pengacara Amerika
Hotman Paris serius menangani masalah jatuhnya Lion Air JT610 dan akan menggandeng pengacara dari Chicago, Amerika Serikat.
Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
Sebelum Hotman Paris mengumumkan undangan tersebut, terlebih dahulu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah mengungkap penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT610.
Dalam konferensi pers yang dilakukan KNKT, dibeberkan beberapa fakta-fakta yang terjadi sebelum kecelakaan hingga detik-detik jatuhnya pesawat di Tanjung Karawang.
• KNKT Ungkap Hasil Investigasi Jatuhnya Lion Air,Pilot Pasrah Tak Bisa Pertahankan Ketinggian Pesawat
• KNKT Sebut Pesawat Lion Air Alami 6 Kerusakan, Pilot Mengeluh Kendali Terasa Berat Saat Penerbangan
Penjelasan KNKT penyebab pesawat Lion Air JT610 Jatuh
Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT, Kapten Nur Cahyo Utomo mengungkapkan temuan adanya enam masalah pada pesawat Lion Air PK-LKP terungkap dari buku perawatan pesawat.
"Dari data perawatan pesawat sejak tanggal 26 Oktober, tercatat ada enam gangguan atau masalah yang ada di pesawat. Yaitu terkati air speed dan altitude flight terjadi tiga kali di sebelah kiri. Speed trim fail dan mach trim terjadi dua kali. Dan indicatetd air speed dan altitude desagree terjadi 1 kali, yaitu yang terjadi pada penerbangan Denpasar menuju Jakarta," katanya dalam siaran langsung Breaking News Kompas TV, Rabu (28/11/2018).

Awalnya, sebelum penerbangan dari Denpasar Bali, pesawat mengalami gangguan dan sudah dilakukan perbaikan dengan melakukan penggantian angle of attactk sensor dan sudah dilakukan tes.
Lalu, saat penerbangan dilakukan, pesawat mengalami masalah dan berlangsung sampai akhir penerbangan hingga mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.
"Saat ketinggian 400 kaki, kapten melihat di primary flight display ada warning yang tertulis indicated airspeed disagree, yang berarti adanya perbedaan penunjukan kecepatan antara instrumen kiri dan kanan," terangnya.
Lantas, pilot melakukan kroscek kemudian membandingkan dengan standby instrumen hingga kemudian menemukan adanya masalah di sebelah kiri pesawat.

"Setelah 3 kali kapten melihat pergerakan ini, kopilot mengeluh kendalinya berat. Kapten memutuskan mematikan stabilizer trim cut out. Ini adalah mematikan motor secara manual menggunakan tangan. Kemudian kapten menyampaikan atau kepada ATC (air traffic controller) bahwa mereka dalam kondisi kegagalan instrumen atau tak normal dan minta untuk tak berbelok dulu dan mengikuti arah landasan," ucapnya.
Pesawat Lion Air pun berhasil mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, lalu setelah itu pilot menginformasikan kepada engineer mengenai masalah indicated airspeed dan altitude iesagree.
Pilot juga melaporkan kepada saffety management maskapai terkait adanya penerbangan yang mengalamai masalah.
Setelah itu, petugas engineer melakukan pembersihan di pintu data modul sebelah kiri serta menangani kerusakan yang dikeluhkan pilot.
"Setelah dilakukan operational test di darat, pesawat dinyatakan baik," ungkapnya.
• Jasa Raharja Telah Berikan Santunan Kepada 103 Ahli Waris Korban Lion Air di Tanjung Karawang
Lalu, Saat hari kejadian pada Senin 29 Oktober 2018, pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten pukul 06.23 WIB.