Adu Argumen dengan Rizal Ramli, Mahfud MD: Yang Dipertaruhkan Hak-hak Generasi Penerus
Menurut Rizal Ramli, pendekatan normatif dan prosedural membuat Indonesia sering kalah dalam arbitrase Internasional.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD kembali adu pendapat soal Freeport dengan Ekonom Rizal Ramli.
Dilansir oleh TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Selasa (25/12/2018).
Awalnya, Rizal Ramli mengunggah sejumlah pernyataan terkait kontrak Freeport hingga renegosiasi utang dengan asing saat dirinya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) pada 2000 sampai 2001.
Menurut Rizal Ramli, pendekatan normatif dan prosedural membuat Indonesia sering kalah dalam arbitrase Internasional.
"Sahabat saya Pak @mohmahfudmd ,, pendekatan normatif dan prosedural membuat Inronesia sering kalah dalam pertikaian & arbitrase internasional.
Itulah mengapa diperlukan pendekatan out-of-the-box seperti contoh ini: 'Rizal Ramli: Renegosiasi Utang dgn@Asing Untungkan RI US$50M'," tulisnya.
Menanggapi hal itu, Mahfud MD yang sempat membahas kontrak Freeport mengatakan jika dirinya berbicara berdasarkan hukum.
Meski demikian, ia berharap agar siapa pun yang memerintah harus hati-hati dalam membuat sebuah kontrak.
"Boleh juga tuh Pak RR. Setuju banget. Tapi saya bicara "yang mungkin" berdasar hukum; bukan bicara "yang diinginkan" secara ideal.
Yg pokok, ke depannya, siapapun yg memerintah hrs ber-hati2 dlm membuat kebijakan dan kontrak.
Yang dipertaruhkan adl hak2 generasi penerus," ujar Mahfud MD.
Mahfud MD mengaku dirinya sering berbeda dalam menggunakan pendekatan dengan Rizal Ramli.
"Tak usah disuruh, Mas Wong. Sy dgn Pak RR plus Pak Hilal Hamdi sering sarapan dan makan bersama.
Bahkan dulu kami naik haji bareng dlm satu kelompok. Sy terkesan pd Pak RR krn idealisme dan ketegasannya.
Tp kami jg sering berbeda dlm menggunakan pendekatan. Kami sama2 ingin baik," kata Mahfud menjawab saran ngopi bareng dengan Rizal Ramli dari netter.