Longsor di Sukabumi
Cuaca dan Warga yang Menonton Jadi Penghambat Proses Pencarian Korban Longsor Sukabumi
Selain itu, kata dia, di hari pertama kesulitan evakuasi lebih berat karena personel dan peralatan yang terbatas.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISOLOK - Danrem 061/Surya Kancana, Kolonel Inf Muhammad Hasan mengatakan bahwa cuaca menjadi hambatan proses evakuasi longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
"Cuaca setiap hari berubah, hujan, terus berhenti lagi, faktor alam juga yang membuat kita terhambat melakukan kegiatan (evakuasi) ini," kata Hasan dalam jumpa pers di Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Rabu (2/1/2019).
Selain itu, kata dia, di hari pertama kesulitan evakuasi lebih berat karena personel dan peralatan yang terbatas.
Hari pertama dan kedua, kata dia, mobilisasi warga dan kendaraan di sekitar Kampung Cimapag juga sulit.
"Dua hari kemaren kita banyak yang nonton sehingga baik di lokasi maupun di sepanjang jalan sekitar Sirnaresmi sampai ke sini agak sulit kita mobilisasi kendaran-kendaraan bantuan maupun yang lainnya," katanya.
Hari ketiga, petugas memasang garis polisi di lokasi longsor agar tidak dimasuki pihak yang tidak berkepentingan.
Selain itu, kendaraan yang memasuki kawasan Kampung Cimapag ini juga dibatasi.
"Hari ini kita dua shif, pagi dan sore, satu shif terdiri dari 6 tim, terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, relawan dan semua masyarakat. Ini cukup efektif karena tidak terlalu banyak yang melakukan pencarian," ungkapnya.