Komnas Perempuan Sesalkan Eksploitasi Berlebihan terhadap Kasus VA

Komnas Perempuan juga menyayangkan tindakan aparat kepolisian dalam menangani kasus VA.

Editor: khairunnisa
SURYA/MOHAMMAD ROMADONI
Penangkapan artis terlibat prostitusi online digerebek di salah satu Hotel di Surabaya. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pemberitaan mengenai kasus prostitusi online yang menimpa artis VA masih ramai dibicarakan hingga saat ini.

Wajah, nama lengkap, bahkan identitas keluarganya pun tak luput dari sorotan pemberitaan.

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan ( Komnas Perempuan) menyesalkan sejumlah pemberitaan yang malah mengeksploitasi perempuan, dalam hal ini VA.

"Komnas Perempuan menyayangkan ekspose yang berlebihan pada perempuan (korban) prostitusi online, sehingga besarnya pemberitaan melebihi proses pengungkapan kasus yang baru berjalan," ujar Komisioner Komnas Perempuan, Mariana Amiruddin saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (8/1/2019).

Komnas Perempuan menilai media terlalu mengeksploitasi VA, bahkan memberikan berbagai informasi yang tak perlu disampaikan kepada publik mengenai VA.

"Sampai pemilihan judul yang pada akhirnya membuat masyarakat berpikir bahwa dia pantas untuk dihakimi," ujar Mariana.

"Sebaiknya media menyesuaikan kode etik jurnalisme dan memahami situasi," kata dia.

Menurut Mariana, tidak hanya pihak VA saja yang terus diungkap dan diekspose media, tapi pihak pemesan dan muncikari juga perlu dikejar, terutama informasi dari polisi.

Raffi Ahmad Tak Henti Bersyukur dan Lakukan Hal Romantis Bareng Nagita di Salju : Gak Boleh Belagu !

Kerentanan

Komnas Perempuan juga menyayangkan tindakan aparat kepolisian dalam menangani kasus VA.

Karena itu, polisi pun diminta tak lagi mengekspose penyelidikan itu dengan menyudutkan VA.

"Agar penegak hukum berhenti mengekspose secara publik penyelidikan prostitusi online yang dilakukan," kata Mariana.

Mariana melanjutkan, Komnas Perempuan telah melakukan analisis terkait konteks kekerasan terhadap perempuan yang berhubungan dengan industri prostitusi atau perempuan yang dilacurkan.

Menurut Mariana, mereka yang terjerat prostitusi umumnya adalah perempuan korban perdagangan orang, perempuan dalam kemiskinan, korban eksploitasi orang-orang dekat, dan perempuan dalam jeratan muncikari, bahkan bagian dari gratifikasi seksual.

Sejumlah faktor itu dapat juga terjadi meskipun perempuan yang menjadi obyek prostitusi adalah kalangan artis.

"Sekalipun dalam level artis, kerentanan itu kerap terjadi," ujar Mariana.

Vanessa Angel Minta Maaf, Kuasa Hukum Tegaskan Bukan Karena Terlibat Prostitusi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Komnas Perempuan Sayangkan Eksploitasi Berlebihan terhadap VA",
Penulis : Retia Kartika Dewi
Editor : Bayu Galih

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved