Pilpres 2019
Prabowo Subianto: Kalau Indonesia Terpaksa Perang Hari Ini, Kita Hanya Bisa Bertahan 3 Hari
Prabowo Subianto menggelar Pidato Kebangsaan dan Dalam pemaparan visi misi 'Indonesia Menang'
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Menurut yang ia dengar, pertahanan Indonesia saat ini tengah dalam kondisi kurang baik.
• Gatot Nurmantyo Protes, Minta Fotonya di Baliho BPN Prabowo-Sandiaga Uno Segera Diturunkan
• Alasan Sejumlah Kiai Sidogiri Pasuruan Dukung Prabowo-Sandi ?
Sebab, cadangan peluru yang dimiliki Indonesia jika terjadi perang tidak akan cukup hingga satu minggu.
Menurut Prabowo, informasi itu ia dengan dari Menteri Pertahanan Indonesia yang saat ini tengah menjabat.
"Bahkan Menteri Pertahanan pemerintah yang sekarang saja mengatakan kalau Indonesia terpaksa perang hari ini, kita hanya bisa bertahan 3 hari"
"Karena peluru hanya tiga hari yang ada. Bukan saya, yang sampaikan itu Menteri Pertahanan Republik Indonesia dari pemerintah sekarang sendiri yang mengatakan karena beliau juga seorang Patriot beliau ingin hal ini diketahui oleh rakyat Indonesia," kata Prabowo dalam Pidato Kebangsaan, Senin (14/1/2019) malam.
KPU Batalkan Pemaparan Visi Misi
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) membatalkan sesi pemaparan visi dan misi pasangan calon Capres dan Cawapres yang seharusnya diselenggarakan pada 9 Januari 2019.
Ketua KPU Arief Budiman beralasan, pasangan calon bersama dan tim pemenangannya dapat melakukan pemaparan visi misinya secara sendiri-sendiri. KPU, kata dia, menyerahkan kepada masing-masing tim pasangan calon untuk menentukan durasi pemaparan visi dan misi.
"Sosialisasi visi misi silakan dilakukan sendiri-sendiri, mereka yang akan menentukan waktu dan tempatnya masing-masing," jelasnya di Hotel Mandarin, Jakarta, Sabtu (5/1/2019).

Lalu apa alasan KPU membatalkan agenda pemaparan visi misi kandidat pasangan capres-cawapres?
Arief mengatakan, salah satu alasannya adalah adanya perbedaan keinginan dari tim pemenangan untuk melakukan sosialisasi. Setelah dirumuskan, masing-masing pasangan calon diberikan waktu dan tempatnya sendiri.
"Bisa dua kali, tiga kali. Itu masing-masing. KPU juga agak kerepotan kalau memfasilitasi keinginannya agak berbeda-beda. Jadi, KPU memutuskan kalau sosialisasi bisa dilakukan masing-masing," kata dia.
Masyarakat Berkah Tahu
Dikutip dari Tribunnews.com, Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan menyebut masyarakat punya hak untuk tahu visi dan misi para pasangan calon di Pilpres 2019, tak terkecuali Prabowo Subianto.
"Kami pada dasarnya ingin pak Prabowo, menyampaikan secara lebih visi dan misinya. Dan itu hak masyarakat untuk tahu," kata Ferry di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019) sore.