Disebut Menteri Pencetak Utang, Sri Mulyani Tulis Puisi Untuk Prabowo Subianto: Bagaimana Engkau?
Sri Mulyani tuliskan puisi untuk Prabowo Subianto sebagai bentuk jawaban dari tudingan Prabowo yang menyebutnya Menteri Pencetak Utang
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Terus, Kami terus bekerja, agar
74.953 desa mampu membangun, membasmi kemiskinan.
8.212 kelurahan terbantu untuk melayani rakyat kebih baik
Triliunan rupiah tersedia
membantu saudara kita yang terkena bencana
membangun kembali kehidupannya
Dan masih banyak lagi yang aku mau ceritakan padamu
Agar engkau TIDAK LUPA
Karena itu adalah cerita tentang kita MEMBANGUN INDONESIA
Aku tak ingin engkau lupa itu.
sama seperti aku tak ingin engkau lupa akan sejarah negeri kita.
Aku perempuan yang memenuhi panggilan ibu pertiwi
Aku perempuan, Aku tidak surut demi kecintaanku kepada negeri,
Untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia
Aku dan tujuh puluh enam ribu jajaran Kemenkeu, adalah KAMI.
KAMI TIDAK PERNAH LELAH MENCINTAI DAN MEMBANGUN INDONESIA.
Bagaimana engkau?
#KemenkeuProfesional," tulis Sri Mulyani.
Sebelumnya, Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto melontarkan kritik pedas pada pemerintah terkait soal utang.
Prabowo menilai, kondisi perekonomian Indonesia sudah carut-marut seiring bertambahnya utang luar negeri.
Bahkan, Prabowo Subianto menyebut pemimpin di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) disebut Menteri Pencetak Uang.
• Sri Mulyani Tegaskan Sistem Keuangan RI dalam Kondisi Normal dan Berjalan Baik
"Menurut saya, jangan disebut lagi Menteri Keuangan, tapi mungkin Menteri Pencetak Utang."
"Bangga untuk utang, yang bayar orang lain" ucap Prabowo Subianto dalam deklarasi dukungan Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (APTSI) di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019).
Meski demikian, Prabowo Subianto mengaku tidak jemawa bisa mengubah keadaan secara instan.
"Saya bukan orang sakti yang bisa dengan tongkat 'simsalabim' selesai, tidak bisa."
"Ibarat penyakit ini stadium lumayan parah. Utang menumpuk terus," sambung Prabowo Subianto.