Pilpres 2019
Komentari Kampanye Hitam Ibu-ibu di Karawang, Mahfud MD Menduga Ada Produsen yang Terstruktur
Menanggapi kasus tersebut, Mahfud MD pun meminta kepada penegak hukum agar menuntaskannya.
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
Komentari Kampanye Hitam Ibu-ibu di Karawang, Mahfud MD Menduga Ada Produsen yang Terstruktur
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD turut menanggapi perihal kasus kampanye hitam yang diduga dilakukan ibu-ibu di Karawang.
Mahfud MD pun meminta kepada aparat penegak hukum agak memproses kasus tersebut secara tuntas.
Diberitakan sebelumnya, warga Karawang dan netizen dihebohkan video sosialisasi yang diduga mengarah pada kampanye hitam terhadap pasangan capres dan cawapres nomor urut 01.
Video tersebut diunggah pemilik akun twitter @citrawida5
Dalam video tersebut tampak dua orang perempuan tengah berbicara kepada salah seorang penghuni rumah dalam bahasa sunda.
"Moal aya deui sora azan, moal aya deui Nu make tiyung. Awewe jeung Awewe meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin (tidak ada lagi suara adzan, tidak ada lagi yang pakai kerudung, wanita dan wanita boleh menikah, laki-laki dan laki-laki boleh menikah," kata wanita dalam video tersebut.
Video itu diduga dibuat dan diunggah @citrawida5 pada 13 Februari 2019.
Tiga perempuan yang diduga melakukan kampanye hitam terhadap Jokowi-Ma'aruf Amin telah dinyatakan menjadi tersangka oleh pihak kepolisian.
Perempuan asal Karawang berinisial ES, IP dan CW itu juga sudah ditahan.
Menanggapi kasus tersebut, Mahfud MD pun meminta kepada penegak hukum agar menuntaskannya.
• Tanggapi Video Ibu-ibu Kampanye Hitam di Karawang, Fadli Zon Tegaskan Tidak Ada Aktor Intelektual
Sebab, Mahfud MD menduga ada cara terstruktur yang digunakan oleh seorang produsen hoax.
"Peristiwa Karawang itu menurut saya, yang sudah ditangkap pelakunya itu saya kira dituntaskan aja itu secara hukum. Karena saya menduga memang ada produsen yang terstruktur seperti ini," ungkap Mahfud MD dilansir dari tayangan Metro TV news, Selasa (26/2/2019).
Lebih lanjut, Mahfud MD juga menyebut ada dua penyebar kabar tidak valid yang dihembuskan kala Pilpres 2019.

Yakni pihak yang berada di dalam pusaran tim kampanye dan pihak ketiga.