Pilpres 2019

Buntut Panjang Salah Input Data, BPN Prabowo-Sandi akan Laporkan KPU ke DKPP

Kasus salah input data form C1 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 93, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur berbuntut panjang.

Editor: Damanhuri
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga politisi Gerindra, M Taufik memberikan keterangan pers terkait tertangkapnya Charles Lubis, di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta, Selasa (16/4/2019). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -  Kasus salah input data form C1 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 93, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur berbuntut panjang. 

Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi DKI akan melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan KPU Jakarta Timur ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Menurut Ketua BPP DKI Prabowo-Sandi, Muhamad Taufik, kasus yang terjadi di TPS 093, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur tidak wajar.

Bahkan, terlihat jelas unsur kesengajaan untuk mengurangi suara pasangan Prabowo-Sandi.

’’Masak, dalam scan C1 yang diunggah, suara Jokowi-Ma'ruf 47, sementara Prabowo-Sandiaga 162 suara. Tapi, data yang diinput KPU, suara Jokowi-Ma'ruf naik menjadi 180, untuk Prabowo-Sandiaga menyusut jadi 56 suara. Ini namanya pelanggaran pemilu. Kami, akan laporkan ke DKPP dan polisi,’’ ujar Taufik Jumat (19/4/2019) di Kantor Seknas Jakarta.

CEO Seknas Prabowo-Sandi itu menegaskan, cara-cara membolak-balikan data input merupakan cara kotor yang merugikan pasangan nomor urut 02.

Semestinya, KPU sebagai penyelenggara pemilu berada di tengah atau tak boleh memihak.

Baginya, ini jelas pelanggaran yang tak bisa ditolerir.

Menurut ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI itu, jika tidak tekahuan maka KPU berhasil melakukan mark up suara untuk pasangan 01.

’’Sangat berani ini KPU melakukannya. Bagi saya, ini tak bisa diterima begitu saja, alasan salah input. Ini kesengajaan. Kami, akan laporkan ke DKPP dan pidanakan,’’ tegas dia.

Koreksi kesalahan

Komisi Pemilihan Umum ( KPU) RI sudah melakukan koreksi terhadap kesalahan input data perolehan suara calon presiden-calon wakil presiden di aplikasi Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng).

"Dumai, Kota Riau, Kelurahan Laksamana TPS 10 sudah diperbaiki. DKI, Bidara Cina, TPS 093 sudah selesai. TPS 017, Kelurahan Jempong, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram sudah selesai diperbaiki," kata Komisioner KPU RI, Ilham Saputra, kepada wartawan, Jumat (19/4/2019).

Seperti diketahui, sempat beredar video kesalahan memasukkan data di TPS 10 Kelurahan Laksamana, Kota Dumai, Riau.

Ilham Saputra
Ilham Saputra (Danang Triatmojo/Tribunnews.com)

Di Situng tertera pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin memperoleh suara sebanyak 26, sedangkan pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mendapatkan 41 suara.

Padahal tertera di Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 230 pemilih, dengan partisipasi warga sebanyak 175. Maka seharusnya jumlah suara sah ada sebanyak 167, namun jika dijumlah dari perolehan suara masing-masing capres-cawapres, maka jumlah suara hanya 67.

Akhirnya, setelah dilakukan perubahan data, jumlah suara sah untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Maruf berjumlah 26, sedangkan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga berjumlah 141. Di TPS itu, tercatat 230 jumlah DPT, 175 pengguna hak pilih, jumlah seluruh suara sah 167, dan jumlah suara tidak sah 8.

"Perbaikan, sudah kami lakukan terkait berita viral di medsos," ujar Ilham. (Willy Widianto)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kubu Prabowo-Sandi akan Laporkan KPU ke DKPP

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved