Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pemilu 2019

Pemilu Serentak Sisakan Duka - Ini Proses Panjang Tugas Pejuang Demokrasi yang Dibayar Rp 500 Ribu

Proses tersebut pun membuat beberapa pejuang demokrasi yang bertugas di PPS ataupun PPK kelelahan hingga berujung meninggal dunia.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Damanhuri
Kolase TribunStyle.com
Perjuangan petugas untuk Pemilu 2019 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Proses panjang Pemilihan umum ( Pemilu) serentak 2019 menyisakan duka mendalam.

Pemilihan Presiden ( Pilres) dan Pemilihan legislatif ( Pileg) pada tahun ini digelar berbarengan.

Persiapan panjang dari mulai penghitungan jumlah keperluan logistik ditiap wilayah, pendataan logistik, persiapan logistik, pendistribusian logistik, pemungutan suara hingga rekapitulasi hasil penghitungan suara tersebut harus dikerjakan oleh para pejuang demokrasi.

Proses tersebut pun membuat beberapa pejuang demokrasi yang bertugas di PPS ataupun PPK kelelahan hingga berujung meninggal dunia.

Di Kota Bogor dua orang petugas KPPS meninggal dunia, delapan orang lainnya masih dalam perawatan.

Sementara itu, dua diantaranya masih mengalami koma di rumah sakit.

Para pejuang demokrasi itu tumbang setelah bertugas dan mengerjakan tanggungjawabnya menjalani setiap proses dan tahapan pemilu serentak.

- Tugas Dan Tanggung Jawab Pejuang Demokrasi.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPUD) Kota Bogor Samsudin menjelaskan bahwa pekerjaan dan tanggung jawab para pejuang demokrasi yakni petugas PPS maupun PPK sudah dilakukan sejak H-7 sebelum pemilihan

"Jadi kalau kita bicara pekerjaan dan tanggung jawab mereka dan kami sudah bekerja sejak jauh-jauh hari khususnya untuk logistik ini kami rasakan itu dari H-7 kami sudah tinggi ritme kerjanya karena logistik sudah mulai mengalir dari tingkat kota sampai tingkat kelurahan maka itu menjadi perhatian dari penyelenggara di KPU, PPK dan PPS yang pertama untuk membuat jumlahnya itu tepat, kemudian tepat jenis, jangan sampai ada yang salah masuk kotak atau salah dapil dan lain sebagainya," katanya Selasa (23/4/2019) usai mengunjungi rumah duka pejuang demokrasi yang gugur dalam menjalankan tugas.

Tak hanya itu, kata Samsudin, selain tenaga atau fisik peara pejuang demokrasi termasuk KPUD juga menggunakan konstrasi yang tinggi dalam menjalankan tugasnya.

"Nah ketika itu harus kami lakukan maka ototmatis konsentrasinya juga harus full kemudian loud waktunya jadinya banyak, sehingga H-7 kami sudah mulai di forsir puncaknya adalah tanggal 17 April nah setelah tanggal 17 April itu kita belum bisa istirahat nih karena berikutnya harus direkap ditingkat kecamatan," katanya.

petugas Pemilu 2019 di Kota Bogor meninggal dunia
petugas Pemilu 2019 di Kota Bogor meninggal dunia (TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

Proses yang panjang tersebut dikerjakan oleh para pejuang demokrasi dengan penuh tanggung jawab.

Bahkan para pejuang demokrasi itu terus mengawal dan bekerja menjalankan tanggung jawabnya walaupun mungkin rasa lelah menghinggapi tubuh mereka.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved