Pilpres 2019
Partai Demokrat Sebut Prabowo Tak Mungkin Dapat 62%, Kivlan Zen : SBY Orangnya Licik
Survei dilakukan untuk menentukan sikap politik Partai Demokrat, apakah ingin berkoalisi dengan Prabowo Subianto atau Joko Widodo.
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
Partai Demokrat Sebut Prabowo Tidak Mungkin Menang di Angka 62 Persen, Kivlan Zen : SBY Licik
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Partai Demokrat demokrat belakangan diisukan akan keluar dari gerbong koalisi Adil Makmur yang mengusung pasangan Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kabar santer beredar, Partai Demokrat saat ini akan merapat ke kubu Jokowi-Maruf Amin.
Pertemuan antara Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurty Yudhoyono (AHY) dengan Jokowi di Istana Merdeka Jakarta beberapa waktu lalu seolah memperlihatkan jika Partai Demokrat mulai membangun kedekatan dengan Jokowi yang juga merupakan calon petahana di Pilpres 2019.
Dalam pertemuan itu, AHY mengaku datang ke istana lantaran diundang oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
Pertemuan AHY dan Jokowi berlangsung selama 20 menit.

Usai bertemu dengan Jokowi, AHY berharap seluruh pidak dapat bersabar dan menghormati hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019 mendatang.
"Kita berharap setelah hari pencoblosan yang sudah kita lalui bersama mudah-mudahan kita semua bisa tenang, sabar dalam melihat situasi perkembangan sekaligus juga mari sama-sama kita menjadi masyarakat yang dewasa dalam alam demokrasi yang sehat," ucapnya seperti dikutip dari Kompas.com.
Berdasarkan hasil Real Count KPU sementara, pasangan Capres Jokowi-maruf masih mengungguli pasangan Prabowo Subiantoio - Sandiaga Uno.
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebutkan, partainya tidak pernah membuat survei yang menyatakan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang 62 persen.
Ia mengatakan, dalam survei internal memang muncul angka 62 persen.
Akan tetapi, angka itu merupakan besaran jumlah dukungan kader Partai Demokrat yang saat itu ingin berkoalisi dengan Prabowo-Sandiaga.
"Memang 62 persen kader kami menginginkan koalisi dengan Pak Prabowo dan sisanya menginginkan berkoalisi dengan Pak Jokowi," kata Ferdinand saat ditemui di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019) mengutip Kompas.com.

Ferdinand mengatakan, survei tersebut dilakukan pada Agustus 2018.
Survei dilakukan untuk menentukan sikap politik Partai Demokrat, apakah ingin berkoalisi dengan Prabowo Subianto atau Joko Widodo.