Breaking News

Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB Papua Saat Sedang Shalat, Diserang dari Jarak 300 Meter

Penyerangan tersebut terjadi saat sejumlah personel TNI sedang istirahat mengawal pembangunan Jalan Trans Papua

Penulis: yudhi Maulana | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Kolase Intisari dan youtube
Ilustrasi: Kronologi Prajurit TNI Diserang KKB Papua Saat Sedang Shalat 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang anggota TNI gugur setelah diserang Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (20/7/2019).

Korban bernama Prada Usaman Hambelo gugur dengan luka tembak di bagian pinggnang.

Penyerangan tersebut terjadi saat sejumlah personel TNI sedang istirahat mengawal pembangunan Jalan Trans Papua, yakni Jembatan Yuguru-Kenyam, Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga, Papua.

DIkutip dari Kompas.com, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan penyerangan terjadi saat para personel TNI sedang istirahat melaksanakan ibadah shalat.

tiba-tiba, para personel TNI diserang oleh KKB dari arah semak belukar.

Jarak para KKB dengan tempat istirahat personel TNI hanya sekitar 300 meter.

Serangan tersebut juga sempat mendapat balasan dari para anggota TNI.

Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi
Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi (KOMPAS.com/Dhias Suwandi)

Para anggota TNI berusaha untuk mengejar para separatis ini.

Namun karena pertimbangan keamanan dengan medan belukar yang cukup lebat dan jurang yang curam, pengejaran pun dihentikan.

Kemudian, seusai pasukan memukul mundur kelompok separatis, baru diketahui ada satu orang anggota TNI yang terkena tembakan.

Karena minimnya perawatan medis, sekitar pukul 14.10 WIT, Prada Usaman Hambelo meninggal dunia.

Viral Video Pembakaran Logistik di Puncak Jaya Papua, Polri Sebut yang Dibakar Sisa Logistik

Tanggapi Pemprov Papua, KPK : Kalau Tidak Korupsi Mestinya Tak Perlu Khawatir

"Pasukan TNI sebenarnya meminta bantuan evakuasi setelah Prada Usaman tertembak. Namun, proses evakuasi terkendala karena satu-satunya sarana angkutan menuju ke lokasi hanya dengan helikopter," ucap Aidi.

Selain itu, kondisi cuaca di wilayah Nduga juga sedang turun hujan.

Sehingga proses evakuasi jenazah pun tak dapan dilaksanakan harii tu juga.

Driver Ojek Online Tewas Ditembak Karena Dikira Intel

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved