Viral Penampakan Pocong di Google Maps, Cerita Warga Setempat Dicegat Pocong dan Sakit 2 Hari
Foto hasil jepretan Fotografer Streetview partner Google tersebut terletak di Dukuh Kali Bener, Desa Kedung Waru, Kecamatan Karanganyar, Demak
Penulis: yudhi Maulana | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Belakangan ini viral di media sosial penampakan pocong di Google Maps dan menjadi perbincangan warganet.
Diketahui, foto hasil jepretan Fotografer Streetview partner Google tersebut terletak di Dukuh Kali Bener, Desa Kedung Waru, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.
Di foto tersebut, terlihat bayangan putih menyerupai pocong dengan mata yang merah di pinggir jalan.
Foto tersebut diambil saat kondisi cahaya gelap.
Sang fotografer, Tarbis Wibowo pun mengungkapkan cerita di balik foto tersebut.
Dikutip dari Tribun Jateng, foto hasil jepretannya tersebut sekira sejak Desember 2017 lalu.
Foto tersebut merupakan foto menggunakan kamera 360.
"Itu merupakan hasil jepretan dari foto 360 yang memiliki fitur bisa menangkap objek dalam kegelapan, atau long exposure yang shutter speednya diperlambat," jelas fotografer dengan nickname ARTBIZ360, tersebut.
• Ngeprank Jadi Pocong di Jembatan, Bocah 13 Tahun Diamankan Polisi Setelah Ditinggal Teman-Temannya'
• Film Horor Baru Pocong The Origin Segera Tayang, Simak Sinopsis, Pemain, dan Tanggal Rilis
Lanjutnya, hasil jepretan tersebut merupakan foto persyaratan yang ia kumpulkan sebelum diakui Google.
Ia harus menyerahkan 50 foto untuk diserahkan ke Google, dan foto itu merupakan salah satunya.
Ia kemudian mengunggah kembali foto tersebut dalam instagramnya, lantaran mendapati viral dua pekan terakhir.

"Sekira dua minggu terakhir foto tersebut sudah mulai menyebar di group wa dukuh sini. Namun puncaknya pada weekend ini," jelas pria 30 tahun yang mengaku sudah mendapat badge trusted dari Google sekira satu tahun lebih itu.
Terkait penampakan yang terdapat di dalam jepretannya tersebut, justru mengaku ia tidak mengetahuinya.
Diganggu 'Pocong' Hingga Tiba-Tiba Sakit
Penampakan pocong di lokasi tersebut memang dianggap 'angker' oleh warga.