Dua Tahun Lagi Sampah di Bogor Jadi Sumber Listrik
Pembangunan PLTS ini akan dilakukan secara bertahap pada tahun 2016 mendatang
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR - Pemerintah Kabupaten Bogor akan membangun pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Pengolahan sampah menjadi energi listrik ini dibangun lewat kerjasama antara PT Prayoga Pertambangan dan Energi (PPE) dengan RUNH Power Group Ltd dari China dengan nilai investasi mencapai Rp1,7 triliun.
"Kami menggandeng pihak swasta dari China untuk membangun dan mengelola pembangkit listrik tenaga sampah," ujar Direktur Utama PT PPE Rajab Tampubolan, usai penandatanganan MoU proyek pembangkit listrik tenaga sampah 2x20 MW di Pendopo, Kabupaten Bogor, Kamis (10/9/2015).
Untuk itu, pembangunan PLTS ini akan dilakukan secara bertahap pada tahun 2016 mendatang.
"Diharapkan tahun 2017 mendatang sudah bisa beroperasi," katanya.
Rajab mengatakan, teknologi pengolahan sampah berbasis energi ini akan dikelola sepenuhnya oleh swasta. Pemerintah daerah akan mendapatkan kompensasi dari produksi listrik berbahan sampah dari pihak swasta.
Keuntungan lainnya, kata Rajab, sampah di TPA juga akan terus berkurang, karena sampah yang menumpuk bisa dimanfaatkan untuk PLTS ini nantinya.
"Sampah sekarang bukan beban lagi, tapi juga bisa menguntungkan," katanya.
Rajab menjelaskan, sampah dari masyarakat Kota maupun Kabupaten Bogor akan diolah menjadi bahan bakar penggerak turbin yang akan menghasilkan energi listrik. Energi listrik tersebut akan dijual ke PLN berdasarkan mekanisme.
"Termasuk sampah-sampah itu nantinya kami beli," ujarnya.