Di Bogor, Nari Poco-poco Jadi Tawuran
Deklarasi damai sampai menggelar atraksi tari poco-poco bersama.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Atang Suhendar, anggota Satuan Tugas (Satgas) Pelajar Kota Bogor mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah aksih tawuran pelajar di Kota Bogor, Jawa barat.
Cara yang dilakukan mulai dari melakukan razia tas, deklarasi damai sampai menggelar atraksi tari poco-poco bersama.
Namun, bukannya damai, para pelajar yang kerap tawuran itu malah memanfaatkan setiap kegiatan untuk tawuran dengan sekolah lain.
Atang mencontohkan dalam aksi damai di lapangan Sempur, Bogor Tengah, Kota Bogor beberapa waktu lalu, Satgas Pelajar Kota Bogor mengumpulkan ratusan siswa dari sejumlah sekolah yang kerap terlibat tawuran.
Oleh anggota Satgas Pelajar, para pelajar diajak mendeklarasikan aksi damai.
Setelah deklarasi, ratusan pelajar SMA dan SMK diajak menari poco-poco bersama.
Tapi apa yang terjadi, saat menari poco-poco, para pelajar itu malah terlibat perkelahian.
"Awalnya para pelajar itu ikut menari poco-poco mengikuti instruktur, tapi di tengah tarian terlihat mereka saling tendang," kata Atang Suhendar kepada TribunnewsBogor.com.
Bermula dari saling tendang, berlanjut hingga ke perkelahian massal.
"Saat terjadi perkelahian itu kami para Satgas dan polisi langsung menarik siswa yang menjadi provokator," katanya.
Provokator keributan kemudian dihadapkan untuk berkelahi satu lawan satu.
"Tapi tidak berani. Pelajar itu beraninya berkelompok untuk menyeran pelajar lainnya," ujarnya pria yang juga guru di SMK PGRI 2.
Dia mengaku, Satgas Pelajar Kota Bogor sudah berusaha mendamaikan para pelajar yang sering terlibat aksi tawuran.
"Tapi sepertinya berbagai cara itu tidak membuat mereka jera. Apalagi selama ini tawuran itu menjadi aksi turun temurun," kata Atang Suhendar.(*)
