Final Piala Presiden 2015
Ahok Minta Remaja Pelempar Bus Dihukum Mencuci Toilet Stadion
Saya bilang Kapolda, beri hukuman suruh cuci toilet GBK, biar dia sikat sampai bersih
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, JAKARTA - Ratusan remaja dan pelajar yang digelandang ke Polda Metro, karena membuat rusuh jelang laga final Piala Presiden akan diberi sanksi membersihkan toilet di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
"Saya bilang Kapolda, beri hukuman suruh cuci toilet GBK, biar dia sikat sampai bersih," tegas Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, Minggu (18/10/2015) di Polda Metro.
Dari pengamatan Tribunnews.com, polisi membawa ratusan remaja ke Polda Metro Jaya hingga menjelang Minggu sore.
Gelombang pertama ada 142 remaja, gelombang kedua ada 25, dan gelombang ketiga ada 24 remaja.
Mereka diamankan dari beberapa titik di Senayan karena membuat rusuh.
Selain mengamankan ratusan remaja, beberapa barang bukti seperti belasan motor dan atribut Persija juga diamankan.
Ratusan remaja tersebut didata dan menjalani interogasi oleh anggota kepolisian.
Anak-anak ini juga diminta untuk menghubungi orangtua mereka.
Diantara remaja yang diperiksa tersebut, terdapat 74 remaja yang ditangkap polisi lantaran melempari petugas kepolisian dengan batu di depan Pintu I Stadion Utama GBK, Minggu (18/10/2015) siang.
Para remaja ini ketika diamankan mengenakan baju Oranye.
Mereka dibawa ke Polda Metro menggunakan kopaja dengan pengawalan ketat dari polisi bermotor Trail.
Menurut keterangan anggota Polda Metro Jaya, Bripda Heri Sulistiono kejadian bermula saat sekumpulan remaja itu datang dari arah patung pemuda secara bergerombol.
Setibanya di Pintu I tepatnya di depan Hotel Atlet Century, mereka tanpa alasan melempar batu ke arah mobil yang melintasi pintu I stadion.
"Sepertinya aksi mereka sudah direncanakan. Mereka datang gerombolan, ada yang jalan kaki ada yang turun dari mobil," terang Heri di Polda Metro.
Akibat lemparan itu, bus-bus yang membawa anggota polisi hancur dan kata-kacanya pecah.