Kalau Anak Mati, Saya Juga Mati
Anaknya berhasil dibawa kembali ke dalam rumah dan emosi warga mulai meredam
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Suut Amdani
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Karyan Sukmana (50), terkena pukulan di kepala saat melindungi anaknya, GW (24) yang dikeroyok di rumah mantan pacar anaknya.
Karyan mengatakan, GW dikeroyok pihak keluarga mantan pacar anaknya, PN (22) pada Sabtu malam, 19 September 2015.
Baca juga: Gagal Naik Pelaminan Pasangan Ini Malah Saling Melaporkan
Saat itu, ia bersama istri dan GW berkunjung ke rumah PN di Kelurahan Curugmekar, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat untuk meminta maaf.
"Saya ingin minta maaf karena anak saya telah berbuat kasar terhadap PN. Tapi saat sampai GW malah dimaki-maki oleh keluarga PN," tutur Karyan kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (21/10/2015).
Selain dimaki, GW juga dikeroyok oleh keluarga PN.
Pengeroyokan tersebut menimbulkan keributan, sehingga warga di sekitar rumah PN berdatangan.
Warga juga tersulut emosi, sehingga ikut mengeroyok GW hingga keluar rumah.
"Saya berusaha melindungi anak saya, saya tarik dia untuk bisa masuk ke dalam rumah lagi. Saya juga sempat kena pukul di kepala dan tangan. Anak saya juga dipukuli di depan istri saya," tuturnya.
Anaknya berhasil dibawa kembali ke dalam rumah dan emosi warga mulai meredam.
Karena permintaan maafnya tak diterima pihak keluarga, akhirnya ia memutuskan untuk pulang.
Namun, warga masih mengerumuni rumah PN.
"Akhirnya saya bilang ke warga, 'Kalau anak saya mati di sini, lebih baik saya dan istri saya juga mati,'. Setelah saya bilang begitu, akhirnya warga membuka jalan. Saya dan keluarga kembali ke rumah," ungkap Karyan.
Hingga berita ini diturunkan, TribunnewsBogor.com belum berhasil mendapat keterangan seputar peristiwa ini dari pihak PN dan keluarganya.
Perseteruan antara kedua belah pihak ini saat ini masih dalam penyidikan Satuan Reskrim Polres Bogor Kota.
"Kita terima semua laporan, tinggal pembuktian dan pemeriksaan saksi-saksi," ujar Kasat Reksrim Polres Bogor Kota, AKP Hendrawan A Nugraha.