Kampanye Gigi Sehat
Loh, Ternyata Sikat Gigi Pas Mandi itu Salah
kebiasaan menyikat gigi saat mandi pagi dan sore kurang tepat.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Drg Ratu Mirah Afifah, tim dari Pepsodent mengatakan, kebiasaan menyikat gigi saat mandi pagi dan sore kurang tepat.
"Kebiasaan kita adalah menyikat gigi saat mandi, mandi pagi dan mandi sore," kata Drg Ratu Mirah Afifah kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (21/10/2015).
Dia menjelaskan, berdasarkan riset Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), 92 persen masyarakat Bogor sudah menyikat gigi, tapi baru 1,8 persen yang waktunya betul.

TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti
Selain itu, kata dia, 89 persen anak-anak di Bogor, giginya berlubang.
"Makanya kita ingin agar anak-anak di Bogor punya kebiasaan sikat gigi yang baik dan benar, yaitu minimal dua kali sehari setelah sarapan dan sebelum tidur," ujarnya.
Seperti diketahui ratusan pelajar dari sepuluh sekolah dasar di Kota Bogor diajarkan kebiasaan menyikat gigi yang benar oleh Pepsodent, di SDN Sukadamai 3, Budi Agung, Kota Bogor.
'Bu, odolnya tumpah'
Ratusan pelajar dari sepuluh sekolah dasar di Kota Bogor diajarkan cara menyikat gigi yang benar oleh tim dari Pepsodent.
Kegiatan gosok gigi massal ini digelar di SDN Sukadamai 3, Komplek Budi Agung, Kota Bogor, Rabu (21/10/2015).
Drg Ratu Mirah Afifah dari pihak Pepsodent mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Indomaret untuk memberikan senyum sehat ke lebih banyak anak di Indonesia.
"Hal itu kami wujudkan dalam pembangunan fasilitas sikat gigi di 25 sekolah dasar di Kota Bogor," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com.

TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti
Tak hanya itu, kata dia, pelajar juga diajarkan cara menyikat gigi yang benar, dan waktu yang tepat untuk menyikat gigi.
"Hari ini kita praktekan cara menyikat gigi yang benar, dan ada pemeriksaan gigi gratis juga," katanya.
Ratu Mirah Afifah juga menambahkan, program ini sudah berjalan sejak 16 September hingga 20 November 2015.
"Kami melibatkan 25 Fakultas Kedokteran Gigi dan 25 Persatuan Dokter Gigi Indonesia cabang," katanya.
Beberapa murid tampak masih belum terbiasa menggosok gigi.
Bahkan beberapa diantaranya harus dibantu oleh gurunya.
"Bu..odolnya jatuh," teriak seorang murid.(*)