Kecelakaan Tambang
Bau Busuk Mulai Tercium dari Lubang Emas Maut
Bau busuk dan zat asam yang menyengat dari dalam lubang maut
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, NANGGUNG - Proses evakuasi yang dilakukan oleh masyarakat, dihentikan sementara untuk sementara sampai menunggu alat tambahan.
Bau busuk dan zat asam yang menyengat dari dalam lubang kunti, blok longsoran, Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyulitkan proses evakuasi.
"Bau sekali di dalam, saya tidak kuat," kata seorang penambang, Jek (48), pada TribunnewsBogor.com.
Kurangnya pasokan udara dari blower dan mesin ganset di luar lubang, membuat sirkulasi udara sangat buruk.
"Panas juga di dalam," ujarnya.
Selain itu, jalur yang ada di dalam lubang ini pun sangat rawan.
"Saya tidak berani, ini harus disangga pakai kayu," katanya.
Jalur Evakuasi
Badan SAR Nasional, menyiapkan jalur evakuasi di atas lubang kunti, blok longsoran, Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tali panjang dipersiapkan di atas lereng tepat di atas bibir lubang kunti.
"Ini kami pasang tali saja, supaya enak nanti naiknya," kata Kasi Operasi Basarnas Jakarta, Kapten Suyatno, pada TribunnewsBogor.com di lokasi.
Dia mengatakan, jalur evakuasi menuju pos Cepu saat ini sangat curam dan terjal.
Baca juga : Jenazah Solikin Dikenali dari Kuku Jempol Kaki
Evakuasi tiga korban sebelumnya pun mengalami kendala di perjalanan.
Tanjakan terjal lalu harus melintasi tebing bekas longsoran menjadi hambatan utama dalam evakuasi korban kali ini.(*)