Koboi Jalanan di Bogor
Wanita yang Bersama Serda YH Ternyata Agen
wanita tersebut adalah agen yang dipercaya Serda YH untuk kegiatan pengintaian di lapangan.
Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Identitas wanita yang semobil dengan Serda YH saat terjadinya penembakan akhirnya terungkap.
Komandan Intel Kostrad, Mayor (Inf) Deni Eka mengatakan, wanita tersebut adalah agen yang dipercaya Serda YH untuk kegiatan pengintaian di lapangan.
"Informasi yang kami dapat, wanita itu agen," ujar Deni Eka kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (4/11/2015).
Menurutnya, saat kejadian Serda YH sedang menjalankan tugas dari atasannya.
"Ya, dia memang lagi bertugas dan memang tidak memakai seragam dinas," ujarnya.
Informasi yang dikumpulkan TribunnewsBogor.com, wanita itu berinisial RA, usia 28 tahun, warga Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Berdasarkan KTP, status RA sudah menikah.
Baca juga : SMS Terakhir Korban Penembakan Oknum TNI
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi koboi jalanan terjadi di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/11/2015) sekitar pukul 16.30 WIB.
Korban Marsin Sarmani alias Japra tewas ditembak seorang pengendara motor di Jalan Mayor Oking, depan SPBU Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa barat.
Kapolres Bogor, AKBP Suyudi Ario Seto menjelaskan, aksi penembakan dipicu saling senggolan antara motor korban dengan pelaku.
"Korban tewas di lokasi dengan luka tembak di bagian kepala," ujar AKBP Suyudi Ario Seto kepada TribunnewsBogor.com.
Kapolres menjelaskan, pelaku ditangkap petugas Polsek Citeureup.
"Dia anggota TNI,"kata AKBP Suyudi.
Suyudi menjelaskan, pelaku berinisil YH, berpangkat Sersan Dua.
"Motif kejadian karena mobil pelaku bersenggolan dengan motor korban. Tapi, kita masih melakukan pengembangan dan mengumpulkan barang bukti," ujarnya.
Dijaga Ormas
Rumah Marsin Sarmani alias Japra (40) korban penembakan oknum TNI di Jalan Lingkungan Harumanis, Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dijaga belasan anggota Organisasi Massa (Ormas).
Sejak semalam, rumah sederhana itu dipenuhi warga dan anggota Ormas yang bersimpati dengan kejadian yang menewaskan karyawan CV Bahir Electrik itu.
Rumah bercat hijau yang terletak diantara rumah warga lainnya juga dipenuhi kerabat korban.
Di dalam rumah, karpet warna merah digelar untuk menerima pelayat.
Tampak sebuah televisi berukuran 21 inci dan kipas angin diletakan berdekatan di dekat dinding rumah.
Siti Masitoh (35) istri korban sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa suaminya.
Mengenakan kaos berlengan warna abu-abu dan kerudung hitam, Siti terus menangis setiap ada pelayat yang datang.
Disamping Siti, setia menemani Irgi (5) putra bungsu pasangan tersebut.
Tindakan oknum TNI, Serda YH yang menembak Marsin, Selasa petang dikecam keluarga korban.
"Minimal hukuman seumur hidup atau hukuman mati," ujar Wahyu (32) keponakan korban kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (4/11/2015).
Dia mengatakan, pamannya tersebut meninggalkan seorang istri bernama Siti Masitoh serta dua orang anak bernama Mela (18) dan Irgi (5).
"Kasian bibi saya, anaknya masih pada kecil,"kata dia.
SMS Terakhir Korban
Istri Korban, Siti Masitoh (39) baru mengetahui kabar suaminya meninggal saat dirinya masih bekerja di pabrik garmen.
"Saya nggak ada firasat apapun, tapi jam tiga sore suami saya sms ke anak kalau dia minta dibelikan minyak wangi," ujar Siti Masitoh sambil berurai air mata.
Masitoh menambahkan, sebelum meninggal suaminya Marsin Sarmani alias Japra (40) sempat mengirim SMS ke anak pertamanya Mela (18).
"Dia minta dibelikan minyak wangi ke anak pertama saya," katanya.
Kemudian kata Siti, Mela mengantar minyak wangi pesanan bapaknya.
"Saat minyak wangi yang diminta suami saya sudah dianterin kerumah, jam setengah lima dapet kabar kalau suami saya meninggal," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (4/11/2015).
Almarhum merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara.
"Suami saya itu orang baik, dia engga punya musuh," kata Siti Masitoh yang memakai kerudung hitam itu.
Dia berharap, pelaku dihukum seberat-beratnya.
Pecat
Komandan Baintel Kostrad Cilodong, Depok, Mayor (Inf) Deni Eka mengatakan, Serda YH pelaku penembakan Marsin Sarmani alias Japra terancam dipecat sebagai anggota TNI.
"Sanksinya bisa pemecatan, dia juga akan diproses melalui Mahkamah Militer," ujar Mayor (Inf) Deni Eka usai menghadiri pemakaman korban.
Deni Eka menjelaskan, saat ini YH sudah ditahan dan menjalani proses pemeriksaan di Denpom Bogor untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Selama ini Serda YH lebih banyak pendiam, mungkin saat itu dia lagi emosi," katanya.
Mayor Deni Eka menambahkan, pihaknya menyerahkan semua masalah ini kepada hukum yang berlaku di Indonesia.
Kronologis Penembakan.
1. Serda YH, berangkat dari arah Cibinong menuju ke Sentul menggunakan mobil Honda CRV warna silver bersama teman wanitanya.
2. Tepat di depan putaran PLN, Jalan Mayor Oking, tiba-tiba datang motor dari sebelah kiri yang langsung belok kekanan dan diklakson oleh YH.
3. Serda YH tidak suka dengan cara korban yang mengendarai motor secara zig-zag.
3. Sampai di depan SPBU Ciriung, pelaku dan korban terlibat adu mulut.
4. Kemudian Serda YH mengeluarkan senjata api jenis FN dan meletus mengenai pelipis korban.
5. Korban langsung jatuh dan meninggal dunia di lokasi
6. Kemudian Serda YH langsung naik mobil dan berencana menyerahkan diri ke Denpom
7. Teman-teman korban berhasil memberhentikan mobil pelaku di depan Pos B9.
8. Serda YH kemudian diamankan di Pos B9, selanjutnya ke Polsek Citeureup.
9. Pelaku lalu diserahkan ke Denpom TNI di Cibinong.
10. Korban dibawa petugas ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk dilakukan autopsi.(*)
-----------
Serda YH Ditahan di Denpom III/I Bogor
Laporan wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Sersan Dua (Serda) YH, anggota Baintel Kostrad Cilodong, pelaku penembakan Marsin Sarmani alias Japra (40) ditahan di Detasemen Polisi Militer (Denpom) III/I Bogor, Jalan Sudirman, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
"Iya memang disini," kata petugas piket Denpom III, kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (4/11/2015).
Anggota Denpom itu mengatakan, sejak ditangkap pihak kepolisian, Senin petang, Serda YH diserahkan ke Denpom III/I untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Semalam langsung dibawa ke sini," ujarnya.
Pantauan TribunnewsBogor.com, aktifitas di kantor Denpom III/I terlihat sepi.
Hanya ada seorang petugas jaga di pos penjagaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi koboi jalanan terjadi di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/11/2015) sekitar pukul 16.30 WIB.
Korban Marsin Sarmani alias Japra tewas ditembak seorang pengendara motor di Jalan Mayor Oking, depan SPBU Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa barat.
Kapolres Bogor, AKBP Suyudi Ario Seto menjelaskan, aksi penembakan dipicu saling senggolan antara motor korban dengan pelaku.
"Korban tewas di lokasi dengan luka tembak di bagian kepala," ujar AKBP Suyudi Ario Seto kepada TribunnewsBogor.com.
Kapolres menjelaskan, pelaku berhasil ditangkap petugas Polsek Citeureup.
Suyudi menjelaskan, pelaku berinisil YH, berpangkat Sersan Dua.
"Motif kejadian karena mobil pelaku bersenggolan dengan motor korban. Tapi, kita masih melakukan pengembangan dan mengumpulkan barang bukti," ujarnya.(*)