Manusia Becak di Bogor
Pemerintah Kota Bogor Tawarkan Dua Solusi Untuk Daskim
Daskim belum memberikan jawaban, solusi mana yang akan dia pilih
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Suut Amdani
Laporan wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM,BOGOR TENGAH - Kepala Dinas Tenaga Kerja, Sosial, dan Transmigrasi (Disnakertransos) Kota Bogor Anas S Resmana mengatakan, Daskim masih tetap ingin tinggal di becaknya.
"Tadi kita sudah temui ke Paledang, sempat diajak juga ke Disnakertransos untuk tinggal sementara di rumah singgah," kata Anas S Resmana, kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (12/11/2015).
Dia mengatakan, pihaknya sudah memberikan dua solusi kepada Daskim.
"Kita pulangkan ke Cirebon, atau kita masukan ke panti jompo agar ada yang merawat," jelasnya.
Namun, kata dia, Daskim belum memberikan jawaban, solusi mana yang akan dia pilih.
"Dia bilang sih mau pikir-pikir dulu. Katanya dia itu memang jiwanya petualang," ujarnya.
Bahkan, kata dia, saat di Kantor Disnakersostrans, Daskim juga meminta izin kepadanya untuk kembali ke Jalan Paledang.

TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti
"Tadi izin dulu ke saya, katanya mau ketemu orang. Sudah janji, ada tamu yang mau datang. Ya saya tidak bisa melarang," kata dia.
Dia berharap, Daskim mau menerima dan memilih satu di antara dua solusi yang diajukan.
"Sebenarnya kami juga kasihan kalau terus dibiarkan di sana. Tapi semua terserah dia, kami tidak bisa memaksa," ujarnya.
Daskim (60) mulai menjadi perbincangan saat foto-fotonya saat tidur di atas becak menyebar di media sosial.
Pria yang jadi bahan perbincangan di netizen di media sosial itu seorang penarik becak yang setiap hari mangkal di Jalan Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
Daskim hidup seorang diri, dia tidak memiliki tempat tinggal.
Tempat dia belindung dari teriknya matahari dan hujan hanya di becaknya.
Sudah 15 tahun Daskim tinggal di becaknya, siang dan malam.
"Setiap hari tidur dan makan di becak ini. Sudah seperti rumah saja buat Aki," ujarnya Daskim kepada TribunnewBogor, Selasa (10/11/2015) lalu.
Daskim mengaku sudah sekitar 50 tahun menjadi tukang becak.

TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti
"Dulu Aki narik becaknya di Senayan, terus pindah ke sini. Di Bogor sudah 15 tahun narik becak dan tidur di sini," katanya.
Meski bicaranya sudah tidak terlalu jelas, namun Daskim tidak pernah mengeluh dan selalu tersenyum.
Becak Daskim sudah dimodifikasi.
Bagian belakang dia pasang atap dari bahan plastik dan tiang bambu.
"Kalau pas hujan atau panas, lumayan bisa nutupin biar nggak kehujanan," ucapnya pelan.