Derita Gadis Penderita Tumor
Setiap Hari Penderita Tumor Ini Menangis, Menahan Rasa Sakitnya
Ia hanya mengandalkan obat penghilang rasa nyeri dan antibiotik yang dibeli di apotek.
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Suut Amdani
Lanjutnya, penghasilan per bulannya masih di bawah upah minimum regional (UMR) Kota Bogor.
Sebulan ia rutin menerima gaji sebesar Rp 1.050.000.
Sementara, untuk biaya pengobatan anak ketiganya ini cukup besar, sekitar Rp 500 ribu sekali berobat.
"Alhamdulillah anak saya pakai BPJS, tapi tetap untuk ongkos ke RSCM kan cukup lumayan juga, ya Rp 500 ribu lah sekali jalan," kata Kasman.
Untuk menyiasatinya, ia kadang meminjam dari koperasi sekolah, lalu dibayar tiap bulan dengan dipotong gaji.
"Kadang juga ada donatur yang suka ngasih. Ya saya cukup terbantu," terangnya.
Kini, Sela Karmenia hanya tergolek lemah di kasur.
Rumahnya berada di Jalan Perintis Kemerdekaan RT 01/04, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
Tubuhnya kurus dan lemah dan berat badannya hanya sekitar 25 kilogram.
Remaja tersebut tidak bisa beraktivitas seperti anak-anak lainnya sejak menderita tumor.
Berdasarkan diagnosa dokter, Sela menderita tumor di bagian selangkangan.
Awalnya kaki kirinya membengkak, mulai dari selangkangannya hingga betis.
Ibu Sela, Ade Sobariah (45) mengatakan, kondisi anak ketiganya ini mulai lemah saat didiagnosa menderita tumor.
"Berat tubuhnya terus turun, terakhir ditimbang beberapa bulan lalu hanya 28 kilogram, sekarang hanya 25 kilogram," ujarnya.
Ade menceritakan awalnya Sela merasakan sakit di pangkal paha kirinya bulan Februari 2015 lalu.