Kakek Daskim Tetap Bersedekah Biarpun Hidup Kekurangan, Uangnya Disimpan di Kalung

Laporan wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Kakek Daskim yang selama bertahun-tahun tinggal di becak menerima banyak bantuan dari masyarakat Bogor menjelang perjalanan kembalinya ke Cirebon.

Sejak kisah Daskim muncul di media massa, simpati terhadap kakek kelahiran 1951 ini mengalir.

Warga tak putus berdatangan menjenguk Daskim. Mereka memberi bantuan pada sang kakek dalam berbagai bentuk.

"Satu datang, nanti datang lagi, ramai becak aki," ujarnya.

Meski hidup serba kekurangan, Daskim tak lalai untuk membagi rezeki yang ia terima dengan memberi sedekah kepada gelandangan dan pengemis.

"Banyak sembako, makanan apa lagi, daripada tidak dimakan, mending dikasih. Makanya banyak yang kenal saya," kata Daskim, kepada TribunnewsBogor.com.

Daskim menyimpan sebagian uang yang dia terima di kaleng bekas rokok yang dibungkus plastik hitam dan diikat tali.

Kantung plastik itu lalu ia kalungkan di leher.

"Namanya sudah tua, pasti ada saja lupanya," kata Daskim.

Bungkusan tersebut tak pernah lepas dari lehernya. Di plastik hitam yang lusuh itu terdapat uang sekitar Rp 6 juta.

Sebagian lagi uang hasil sumbangan masyarakat ia titipkan ke seorang pemilik warung.

Saat ditanya, Daskim hanya tertawa tanpa mengatakan untuk apa dan dari siapa uang tersebut.

"Ha..Ha..Ha, masih ada, aki titipkan di warung," kata Daskim.

Uang yang ada di kaleng bekas rokok itu dalam bentuk pecahan lima puluh ribuan dan seratus ribuan.

Sang kakek yang selama ini tinggal di becak itu akhirnya diantar pulang ke kampung halamannya di Cirebon oleh petugas Dinsosnakertrans Kota Bogor, Minggu (15/11/2015) siang.