Manusia Becak di Bogor
Takut Ditiru Orang Lain, Pemkot Bogor Pulangkan Kakek Daskim ke Kampung Halaman
Nanti yang lain ngikutin juga, beberap hari saja sudah mengumpulkan Rp 20 juta
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Suut Amdani
Laporan wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmograsi kota Bogor, memulangkan Daskim (60) manusia becak, agar tak ada pihak lain yang mengikuti cara Daskim mendapat uang.
Tukang becak yang selama ini tidur di dalam becaknya, dianggap menjadi fenomena yang berpolemik.
"Sebelum polemik ini menjadi besar, lebih baik dikembalikan ke daerah asal," kata Kabid Pelayanan Sosial Dinsosnakertrans Kota Bogor, Enong Maesyaroh, kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (15/11/2015).
Daskim dianggap mengambil keuntungan kepopulerannya di media massa.
Maka itu, untuk mengantisipasi pihak lain mengikuti jejak Daskim, Dinsos berinisiatif untuk menghentikan aksinya.
"Nanti yang lain ngikutin juga, beberap hari saja sudah mengumpulkan Rp 20 juta, kalau didiemin bisa lebih dari itu," ujar Enong.
Selain itu, Daskim bukannlah warga Bogor.
Maka, sudah menjadi kewajiban Dinsosnakertrasn untuk mengembalikannya ke daerah asal.
"Alamatnya ada, KTPnya ada, jadi kami kembalikan ke keluarganya di Cirebon," katanya.
Sang kakek yang selama ini tinggal di becak itu akhirnya diantar pulang ke kampung halamannya di Cirebon oleh petugas Dinsosnakertrans Kota Bogor, Minggu (15/11/2015) siang.