Manusia Becak Di Bogor

Video: Senyum Daskim Saat Diantar Pulang ke Cirebon

"Suka lupa dan takut ada yang ambil makanya aki taruh disini," kata Daskim

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Bima Chakti Firmansyah

Daskim (60), kakek tua yang biasa disapa Aki bersiap-siap untuk tidur di becak kesayangannya.

Sebelum memejamkan mata setelah seharian mencari nafkah dengan menarik becak, Daskim lebih dulu memasang plastik putih transparan untuk menutupi becaknya.

"Biar kalau hujan, nggak sawer ke dalam," kata Daskim kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (10/11/2015) malam.

Menggunakan baju koko putih dan sarung warna gelap lengkap dengan peci hitam, Daskim mencoba untuk tidur.

Namun, beberapa kali Daskim terbangun karena banyak nyamuk yang mengganggu pria renta itu.

Dengan posisi tubuh melipat, Daskim mencoba memejamkan mata.

Sementara tangan kanannya, tampak memeluk erat beberapa pakaian miliknya yang dibungkus dalam kantung plastik warna hitam.

Udara malam cukup dingin, angin berhembus kencang mengibaskan plastik yang menjadi dinding tidurnya.

Sesekali, tampak Daskim menarik kain sarungnya untuk menghangatkan tubuh rentanya itu.

Ramai di Medsos

Daskim jadi bahan perbincangan di netizen di media sosial bernama Daskim (64), seorang penarik becak yang setiap hari mangkal di Jalan Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.

Daskim hidup seorang diri, dia tidak memiliki tempat tinggal.

Tempat dia belindung dari teriknya matahari dan hujan hanya di becaknya.

Sudah 15 tahun Daskim tinggal di becaknya, siang dan malam.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved