Begini Cara Guru Tunatera di Bogor Mengajar Muridnya
Muhammad Soleh mulai meraba kertas berisi tulisan braile di tangannya, dan mulai membacakan soal.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
"Saya nggak bisa ngajar murid yang masih pemula, setidaknya harus yang sudah bisa menulis huruf braile," kata dia kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (25/11/2015).
Tahun lalu, kata dia, murid di SLB yang diajarnya ada tiga, namun dua murid sudah pindah ke Sukabumi.
"Yang SMP sama SMA sudah pindah ke Sukabumi, jadinya murid saya tinggal satu," ujarnya.
Saat mengajar, Muhammad Soleh biasanya memberikan materi kepada muridnya dengan cara mendikte.
Kemudia, materi yang disampaikan itu, ditulis oleh muridnya menggunakan tulisan braile.
"Nanti saya periksa hasilnya. Tapi kalau murid yang sekarang ini masih bisa melihat sedikit, jadi dia menulis dengan huruf abjad biasa," kata dia.
Nantinya, guru tunanetra lain, akan membantu Muhammad Soleh untuk memeriksa catatan muridnya.
"Saya dibantu sama Pak Daden. Kalau dia nggak ada, atau tugas ke mana gitu, saya bingung, nanti siapa yang periksa catatan murid saya," ujarnya.
Namun, hal itu tidak membuatnya patah semangat.
Setiap pagi, dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB, Muhammad Soleh berada di SLB Sejahtera untuk menunaikan tugasnya.(*)