Begini Cara Guru Tunatera di Bogor Mengajar Muridnya

Muhammad Soleh mulai meraba kertas berisi tulisan braile di tangannya, dan mulai membacakan soal.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti
Muhammad Soleh (36) guru tunanetra yang mengajar di SLB Sejahtera, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Muhammad Soleh, guru tunanetra di SLB Sejahtera di Bogor, Jawa Barat punya cara sendiri mengajar muridnya yang juga tunanetra.

Selain menggunakan kertas braile sebagai alat bantu, Muhammad Soleh juga berulang kali menjelaskan jika muridnya belum paham dengan pelajaran yang diajarkannya.

Pagi itu, seperti biasa, Muhammad Soleh duduk di dalam kelas menunggu muridnya, di SLB Sejahtera, Kota Bogor, Jawa Barat.

Dino, satu-satunya murid dikelas itu datang dengan membawa tas berisi peralatan tulis braile.

"Ayo siapkan kertas dan alat tulisnya," kata Muhammad Soleh kepada Dino.

Setelah siap, Muhammad Soleh mulai meraba kertas berisi tulisan braile di tangannya, dan mulai membacakan soal.


TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti

Dengan cekatan, murid Muhammad Soleh itu langsung menulis jawabannya di atas kertas dengan tulisan braile.

"Sinonimnya besar apa Dino?," tanya Muhammad Soleh saat membacakan soal.

"Sinonim itu lawan kata atau persamaan kata ya pak?," tanya Dino.

"Sinonim itu persamaan dong, ayo persamaannya besar apa?," tanyanya lagi.

Tak hanya membacakan soal, sama seperti guru pada umumnya, Muhammad Soleh juga tak segan memberikan penjelasan kepada muridnya yang kebingungan.

"Tidak semua murid mengerti juga, jadi harus kita jelaskan pelan-pelan. Makanya saya akan kesulitan kalau mengajar murid yang baru," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (26/11/2015).

Seperti diberitakan sebelumnya, Muhammad Soleh hanya memiliki satu murid.

Pria berusia 36 tahun ini mengajar di SLB Sejahtera, Kota Bogor, Jawa Barat.

"Saya nggak bisa ngajar murid yang masih pemula, setidaknya harus yang sudah bisa menulis huruf braile," kata dia kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (25/11/2015).

Tahun lalu, kata dia, murid di SLB yang diajarnya ada tiga, namun dua murid sudah pindah ke Sukabumi.

"Yang SMP sama SMA sudah pindah ke Sukabumi, jadinya murid saya tinggal satu," ujarnya.

Saat mengajar, Muhammad Soleh biasanya memberikan materi kepada muridnya dengan cara mendikte.

Kemudia, materi yang disampaikan itu, ditulis oleh muridnya menggunakan tulisan braile.

"Nanti saya periksa hasilnya. Tapi kalau murid yang sekarang ini masih bisa melihat sedikit, jadi dia menulis dengan huruf abjad biasa," kata dia.

Nantinya, guru tunanetra lain, akan membantu Muhammad Soleh untuk memeriksa catatan muridnya.

"Saya dibantu sama Pak Daden. Kalau dia nggak ada, atau tugas ke mana gitu, saya bingung, nanti siapa yang periksa catatan murid saya," ujarnya.

Namun, hal itu tidak membuatnya patah semangat.

Setiap pagi, dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB, Muhammad Soleh berada di SLB Sejahtera untuk menunaikan tugasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved