Wah, 588 Imigran Tinggal di Bogor, Ini Negara Asalnya

Dari 588 imigran itu, 419 orang merupakan perempuan, dan 169 laki-laki. Sebanyak 399 imigran merupakan pencari suaka, sedangkan 189 orang pengungsi

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vovo Susatio
TribunnewsBogor.com/Soewidia Henaldi
Imigran ilegal asal Afganistan terjaring razia petugas Imigrasi Bogor, Selasa (9/12/2014) lalu. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Imigran dari negara-negara Timur Tengah dan Asia terpantau tinggal di wilayah Bogor.

Jumlah para imigran itu mencapai ratusan orang, paling banyak berasal dari Afghanistan.

Kepala Kantor Imigrasi Klas II Bogor, Herman Lukman mengatakan, berdasarkan data terakhir tahun 2015, jumlah imigran di Bogor tercatat sebanyak 588 orang.

"Paling banyak warga Afghanistan, yaitu sebanyak 441 imigran. Didominasi oleh perempuan, dan tujuannya untuk mencari suaka," kata Herman Lukman, kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (4/12/2015).

Setelah imigran dari Afghanistan, imigran lainnya terbanyak berturut-turut berasal dari Bangladesh, Iran, Irak, Pakistan, Palestina dan Srilanka.

"Dari 588 imigran itu, 419 orang merupakan perempuan, dan 169 laki-laki. Sebanyak 399 imigran merupakan pencari suaka, sedangkan 189 orang merupakan pengungsi," jelasnya.

Kantor Imigrasi Klas II Bogor memantau imigran paling banyak ditemukan di daerah Puncak Bogor.

"Kebanyakan di atas situ. Malahan ada wilayah yang dinamakan Kampung Arab, karena banyak imigran yang tinggal di sana," kata dia.

Menurut Herman, warga Bogor umumnya masih bersikap toleran terhadap keberadaan imigran, apalagi para imigran dianggap sebagai sesama muslim.

"Tapi pernah juga ada imigran yang iseng-iseng, dan membuat resah warga. Inilah yang ingin kami hindarkan," ujar Herman.

Gelombang kedatangan imigran dari berbagai negara ke Indonesia, menurut Herman, bisa diatasi jika ada tindakan tegas.

"Seperti di Australia saat ini sudah tidak bisa masuk. Makanya banyak yang masuk ke Papua Nugini dan Timor Leste," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved