Disini, Mobil Sering Tertimpa Palang Pintu Kereta, Lihat Fotonya
Banyak kendaraan yang terjebak ditengah pintu perlintasan dan tertimpa palang pintu.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SEREAL - Jalur perlintasan kereta Kebon Pedes, Kota Bogor ini setiap ramai dilintasi kendaraan.
Commuterline yang melintas setiap 5 menit sekali, membuat arus kendaraan yang melintasi pintu perlintasan kerap dilanda antrean panjang.
Akibatnya, banyak kendaraan yang terjebak ditengah pintu perlintasan dan tertimpa palang pintu.
Erwin (32) seorang tukang parkir perlintasan mengatakan, sudah banyak tertimpa palang pintu.
"Kalau macet tuh banyak mobil yang terjebak ditengah-tengah palang pintu. Akibatnya, palang pintun tidak bisa menutup seluruhnya karena ketahan mobil di bawahnya," ujar Erwin kepada TribunnewsBogor.com di perlintasan kereta Kebon Pedes, Kamis (17/12/2015).

TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Pintu perlintasan kereta api Kebon Pedes
Pantauan TribunnewsBogor.com di lokasi, dari tujuh Commuterline yang melintas, sedikitnya ada enam mobil yang tertimpa palang pintu.
"Mau engga mau kalau posisi mobil pas dibawah ya kena, tapi saya sering menahannya, jadi benturan palang dengan mobil tidak keras," ujarnya.
Sok Jago
Pengendara motor dan mobil banyak yang nekat menerobos perlintasan kereta meski pintun sudah ditutup petugas.
Mereka tidak mengindahkan keselamatan dan larangan petugas penjaga pintu pelintasan.
Seperti yang dilakukan seorang pengendara motor di Bogor.
Dengan seenaknya, pengendara itu menerobos pintu perlintasan kereta yang sudah ditutup di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Para pemakai jalan tak menghiraukan kedatangan kereta yang melaju dari arah Bogor maupun Jakarta.
Beberapa pengendara motor malah marah ketika ditegur penjaga perlintasan.
"Woy, jangan lewat keretanya sudah dekat," teriak penjaga pintu keret RE Martadinata, Adi Purwanto kepada seorang pengendara motor yang menerobos palang jalan yang sudah tertutup.
Teguran Adi itu malah ditanggapi dengan nada emosi oleh pengendara motor itu.
"Terserah gua, mau lu apa?," teriaknya sambil tetap melaju melewati palang pintu kereta yang telah menutup.
Kejadian semacam ini, menurut Adi sudah menjadi hal biasa dalam keseharian.
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Sebagai petugas penjaga perlintasan, Adi sering merasa tidak dapat berbuat banyak menghadapi ulah pengguna jalan seperti itu.
Dia sudah berkali-kali melarang pengendara untuk melintas saat palang pintu sudah tertutup.
"Malah galakan pengendaranya. Kalau kami ngelarang, malah dia yang marah," kata Adi.
Dari beberapa kecelakaan yang terjadi di pintu perlintasan kereta, Adi menilai banyak pengguna jalan masih kurang sadar atau bahkan abai terhadap keselamatan diri.
"Kami hanya bisa melarang, kalau patuh atau tidaknya itu kan tergantung dari si pengendaranya sendiri," ujarnya.(*)